Hari Ini DPR Panggil Trans7, Buntut Tayangan Singgung Pesantren-Kiai

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Okt 2025, 08:18
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Cucun Ahmad Syamsurijal Cucun Ahmad Syamsurijal (Instagram @cucun_centre)

Ntvnews.id, Jakarta - Hari ini Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI memanggil pihak stasiun televisi Trans7. Ini buntut tayangan pada programnya yang dianggap melecehkan kiai dan pondok pesantren (ponpes).

Selain stasiun televisi swasta itu, pihak Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) juga dipanggil. Pemanggilan ini dilakukan Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurizal.

"Wakil Ketua DPR RI/Korkesra. Pertemuan Bersama Dirjen Komunikasi Publik dan Dirjen Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komunikasi dan Digital RI, Komisi Penyiaran Indonesia, Direktur Utama Trans 7 dan Himpunan Alumni Santri Lirboyo," tulis keterangan dalam unggahan kanal YouTube TVR Parlemen, Kamis, 16 Oktober 2025.

Pertemuan digelar siang hari nanti. Tepatnya pada pukul 14.00 WIB.

Rapat dilaksanakan di Ruang Rapat Komisi IV DPR RI, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta. Pertemuan membahas perkara yang jadi perhatian publik ini, juga disiarkan melalui kanal YouTube TVR Parlemen.

Baca Juga ; Dasco Usulkan Aplikasi Laporan Reses untuk Dorong Transformasi DPR yang Lebih Terbuka

Sebelumnya, Cucun menjelaskan pemanggilan Trans7 dan pihak lainnya dalam persoalan tersebut, dilakukan guna menjaga ruang publik dari narasi yang dapat melukai perasaan masyarakat. Utamanya yang berkaitan dengan simbol keagamaan.

"Kita akan beraudiensi terkait persoalan ini, karena isunya menjadi cukup besar dan berpengaruh terhadap hajat hidup orang banyak," ujar Cucun, Rabu, 15 Oktober 2025.

Pemanggilan juga berdasarkan banyaknya aspirasi dan protes dari masyarakat.

Cucun berharap, seluruh pihak dapat mengambil pelajaran dari kejadian ini dan menindaklanjutinya dengan langkah konstruktif agar tidak menjadi preseden buruk bagi ekosistem penyiaran di Indonesia. Ia menilai penting fungsi edukasi media massa di tengah dinamika informasi saat ini dan mengingatkan agar konten tidak memecah belah demi mengejar rating.

Pihak Trans7 sendiri telah menyampaikan permohonan maaf dan berkomitmen untuk menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran berharga agar lebih teliti. Serta, memahami hubungan antara santri dengan para kiainya, pengasuh, dan alumni.

Baca Juga: Kawendra Desak Trans7 Hentikan Program Xpose, Nilai Tayangan Ngawur dan Minim Riset Soal Pesantren

x|close