Kawendra Desak Trans7 Hentikan Program Xpose, Nilai Tayangan Ngawur dan Minim Riset Soal Pesantren

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Okt 2025, 07:53
thumbnail-author
Beno Junianto
Penulis & Editor
Bagikan
Anggota Komisi VI DPR F-Gerindra, Kawendra Lukistian Anggota Komisi VI DPR F-Gerindra, Kawendra Lukistian (dokumentasi)

Ntvnews.id, Jakarta - Program Insert yang tayang di Trans7 tengah menjadi sorotan publik setelah menayangkan cuplikan video berisi potongan kehidupan pesantren dengan framing negatif dan narasi yang dianggap melecehkan santri serta ulama. Tayangan tersebut memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, terutama para santri dan alumni pondok pesantren di seluruh Indonesia.

Salah satu suara tegas datang dari Anggota Komisi VI DPR F-Gerindra, Kawendra Lukistian yang dikenal sebagai alumni pesantren. Ia menilai tayangan itu dibuat tanpa riset memadai dan menampilkan gambaran keliru tentang kehidupan santri.

“Saya mengecam keras program Xpose yang menyoroti kehidupan dan budaya pesantren dengan riset yang ngawur! Hingga tampak ngeye dan nyinyir dengan kehidupan pesantren serta Kyai sepuh Ponpes Lirboyo, KH. Anwar Manshur,” tegas Kawendra melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Selasa (14/10/2025).

Kawendra menilai permintaan maaf dari pihak Trans7 tidak cukup untuk menebus dampak yang sudah ditimbulkan. Ia meminta langkah nyata dari manajemen dan regulator penyiaran agar kasus serupa tidak terulang.

Anggota Komisi VI DPR F-Gerindra, Kawendra Lukistian <b>(dokumentasi)</b> Anggota Komisi VI DPR F-Gerindra, Kawendra Lukistian (dokumentasi)

“Rasanya permintaan maaf dari Trans7 saja tidak akan cukup untuk memberikan pelajaran bagi tayangan ngawur Xpose yang minim riset tentang budaya dan kehidupan pesantren,” lanjutnya.

Kawendra kemudian menyampaikan delapan poin tuntutan, di antaranya penghentian tayangan Xpose, pemberian denda administratif oleh regulator, penayangan permintaan maaf di waktu prime time selama beberapa hari, hingga pelatihan wajib etika jurnalistik dan sensitivitas budaya bagi seluruh kru produksi. Ia juga mendorong Transcorp memberikan beasiswa jurnalistik dan program magang bagi santri, agar mereka dapat berkontribusi dalam dunia media dengan pemahaman kultural yang kuat.

Anggota Komisi VI DPR F-Gerindra, Kawendra Lukistian <b>(dokumentasi)</b> Anggota Komisi VI DPR F-Gerindra, Kawendra Lukistian (dokumentasi)

“Transcorp wajib memberikan beasiswa jurnalistik dan magang bagi santri sebanyak-banyaknya, agar mereka bisa jadi jurnalis yang beretika dan peka terhadap nilai budaya pesantren,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kawendra mengingatkan bahwa pesantren adalah salah satu pilar penting pembentuk karakter bangsa. Budaya pesantren menanamkan nilai kesederhanaan, keikhlasan, ketaatan, kedisiplinan, serta penghormatan terhadap guru dan ilmu.

Tradisi seperti ngaji kitab kuning, khidmah kepada kyai, dan ta’zim kepada ilmu bukanlah bentuk keterbelakangan, melainkan warisan luhur yang menumbuhkan karakter kuat, rendah hati, dan berakhlak mulia.

“Budaya pesantren adalah pondasi moral Indonesia. Ia bukan objek olok-olok, tapi sumber nilai yang membentuk karakter generasi kita,” tutup Kawendra.

Baca Juga: Kawendra Lukistian Turun Langsung Serap Aspirasi Masyarakat Jember

x|close