Ntvnews.id, Jakarta - Otoritas dalam negeri yang dikelola Hamas menyampaikan bahwa pasukan keamanan mereka akan mulai ditempatkan di area-area di Jalur Gaza yang ditinggalkan oleh tentara Israel setelah kesepakatan gencatan senjata mulai diberlakukan.
Dalam keterangannya, penempatan pasukan tersebut bertujuan untuk memulihkan ketertiban umum dan mengatasi kekacauan yang ditinggalkan oleh perang yang berkecamuk selama dua tahun dan menimbulkan banyak korban jiwa serta kerusakan yang meluas di seluruh Jalur Gaza.
"mengucapkan selamat kepada rakyat Palestina atas tercapainya kesepakatan untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama dua tahun," urai otoritas dalam keterangannya, 11 Oktober 2025.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk upaya memulihkan keamanan dan kestabilan, sembari mengimbau warga agar bekerja sama dengan pasukan keamanan tersebut dan mematuhi instruksi keselamatan.
Sebagai informasi, sebelumnya militer Israel mengumumkan gencatan senjata di Gaza mulai diberlakukan dan pasukannya menarik diri ke garis penarikan pertama dari tiga garis penarikan yang ditetapkan.
"Pasukan mulai menempatkan diri di sepanjang garis penempatan yang telah diperbarui," sebut militer Israel.
"Militer Israel juga menyatakan "Pasukan di Komando Selatan telah ditempatkan di wilayah itu dan akan tetap menindak setiap ancaman yang ada."
Hamas dan Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata setelah tiga hari bernegosiasi secara intensif dengan mediasi dari Mesir, Qatar, Turki, dan Amerika Serikat.
Langkah pertama dari rencana perdamaian tersebut mencakup penarikan pasukan Israel dari Kota Gaza, wilayah utara, Rafah, dan Khan Younis, pembukaan lima perlintasan perbatasan untuk jalur masuk bantuan kemanusiaan serta pembebasan para sandera dan tahanan.