Ntvnews.id, Jakarta – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Adianzah mengungkapkan bahwa prajurit Praka Zaenal Mutaqim sempat mengalami tabrakan di udara dengan penerjun lain sebelum meninggal dunia dalam insiden sailing pass peringatan HUT TNI di Teluk Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2025.
“Proses pada saat exit dari pesawat kemudian opening parasut, kemudian terjadilah tabrakan,” ujar Freddy saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis, 9 Oktober 2025.
Menurut Freddy, insiden tersebut diduga disebabkan oleh sejumlah faktor, mulai dari kondisi angin saat penerjunan hingga kemungkinan kendala teknis dalam pembukaan parasut.
Usai tabrakan, lanjutnya, Praka Zaenal masih sempat membuka parasut dan mendarat di permukaan laut, namun dalam keadaan tidak sepenuhnya sadar.
“Kondisi pada saat itu sadar, tapi memang dalam keadaan seperti mengigau,” jelas Freddy.
Baca Juga: 2 Prajurit Gugur Saat HUT TNI, Istana Sampaikan Duka Mendalam
Setelah dievakuasi, Praka Zaenal segera dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto untuk mendapat perawatan medis. Namun, nyawanya tidak tertolong dan ia dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu, 4 Oktober 2025.
Freddy memastikan, TNI akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh rangkaian kegiatan HUT TNI, termasuk prosedur keselamatan prajurit.
“Dengan adanya evaluasi ini, kami berharap pelaksanaan HUT TNI ke depan dapat berjalan lebih baik dan tidak menimbulkan korban jiwa,” kata Freddy.
(Sumber: Antara)