Bola Api dari Langit Gegerkan Cirebon, BRIN: Meteor Jatuh di Laut Jawa

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Okt 2025, 08:43
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Benda yang disebut meteor saat melintasi langit Cirebon, Jawa Barat. Benda yang disebut meteor saat melintasi langit Cirebon, Jawa Barat. (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Viralnya video di media sosial yang memperlihatkan bola api melesat dari langit menghebohkan warga Cirebon, Jawa Barat, pada Minggu malam, 5 Oktober 2025. Sedikitnya dua rekaman beredar luas, satu menampilkan cahaya terang jatuh dari langit, sementara video lain menunjukkan kobaran api di sisi Jalan Tol Ciperna.

Menanggapi fenomena tersebut, Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai video viral itu.

“Tetapi infonya kurang lengkap untuk menyimpulkan objeknya,” kata dia dalam keterangannya.
Sekitar dua jam kemudian, Thomas menyatakan bahwa objek tersebut memang berasal dari luar angkasa.

“Saya menyimpulkan itu adalah meteor cukup besar yang melintas memasuki wilayah Kuningan - Kabupaten Cirebon dari arah barat daya sekitar pukul 18.35 - 18.39 WIB,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa kesimpulan itu diambil berdasarkan sejumlah kesaksian warga yang mendengar dentuman keras di wilayah Kuningan dan Kabupaten Cirebon, serta laporan adanya suara gemuruh.

Baca Juga: Menhub Dudy Bertemu KDM, Bahas Rencana Pembangunan LRT Bandung Raya Sampai Bandara Kertajati

Baca Juga: Muncul Cahaya-Dentuman di Langit Cirebon, BRIN: Saya Duga Meteor

“Ada yang menyaksikan bola api meluncur dan ada rekaman CCTV pukul 18.35 WIB,” kata Thomas. Ia juga menambahkan bahwa BMKG Cirebon mendeteksi getaran pada pukul 18.39 WIB, yang bertepatan dengan waktu kemunculan bola api tersebut.

Thomas menerangkan bahwa suara dentuman yang didengar masyarakat merupakan akibat dari gelombang kejut ketika meteor memasuki lapisan atmosfer yang lebih rendah.

Fenomena ini umum terjadi karena kecepatan tinggi benda langit tersebut di udara menghasilkan tekanan besar yang terdengar seperti ledakan. Berdasarkan analisis BRIN, peristiwa itu tidak menimbulkan dampak di darat sebagaimana yang terlihat di video.

“Meteor jatuh di Laut Jawa,” tegasnya.

Sementara itu, informasi astronomis menunjukkan bahwa peristiwa ini terjadi berdekatan dengan hujan meteor Draconid, yang berlangsung antara 6–10 Oktober 2025.

Berdasarkan data dari situs SeaSky.org, hujan meteor tersebut tergolong minor dengan sekitar 10 meteor per jam, berasal dari butiran debu yang ditinggalkan komet 21P Giacobini-Zinner. Draconid juga tergolong unik karena waktu terbaik untuk mengamatinya adalah pada sore hari, dengan puncaknya diperkirakan terjadi pada 7 Oktober.

x|close