Ntvnews.id, Paris - Polisi di Kota Nice, Prancis bagian selatan, kini tengah memburu pelaku penembakan yang menewaskan dua orang dan melukai lima lainnya dalam sebuah insiden yang diduga kuat berkaitan dengan aktivitas perdagangan narkoba.
Penyerangan itu terjadi di kawasan Les Moulins, wilayah yang dikenal sebagai pusat peredaran narkoba di bagian barat Nice.
Mengutip kesaksian warga setempat, surat kabar Nice-Matin melaporkan bahwa seorang pria keluar dari kendaraan dan menembakkan senapan jenis Kalashnikov sebelum kemudian melarikan diri.
Dua orang korban dilaporkan berada dalam kondisi kritis, sementara otoritas daerah menyebut satu korban lainnya “terluka sangat parah”.
"Penyerbuan yang terkait dengan kejahatan terkait narkoba menyebabkan penembakan senjata otomatis," tulis Wali Kota Nice, Christian Estrosi, melalui akun media sosial X pada Jumat, sebagaimana dikutip kantor berita AFP, Minggu, 5 Oktober 2025.
Baca Juga: Ngeri, 3 Polisi Tewas dalam Insiden Penembakan Brutal
Keesokan paginya, Estrosi mengatakan bahwa ia telah berbicara lewat telepon dengan Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleau. Dalam pembicaraan itu, ia mendesak adanya “perjuangan yang lebih keras terhadap imigrasi”, dengan tuduhan bahwa arus imigrasi “memicu kejahatan terkait narkoba dan terorisme”.
Jaksa Damien Martinelli turut menyampaikan bahwa penembakan tersebut “kemungkinan besar” berhubungan dengan jaringan perdagangan narkoba.
Baca Juga: Presiden Peru Janji Tangkap Pelaku Penembakann Staf KBRI Lima
Sebagai langkah antisipasi, otoritas Prancis berencana menambah jumlah personel keamanan di wilayah Les Moulins pada Sabtu, 4 Oktober 2025.. Wali Kota Nice juga menyatakan bahwa dirinya telah meminta Menteri Dalam Negeri untuk menempatkan “bala bantuan permanen” guna menjamin keamanan di kawasan tersebut.
Penyelidikan kini sedang berjalan dengan fokus pada kasus pembunuhan dan percobaan pembunuhan yang diduga dilakukan oleh kelompok kriminal terorganisir.
Insiden mematikan ini bukan yang pertama di Les Moulins. Pada Juli 2024, tujuh anggota satu keluarga termasuk empat anak-anak menjadi korban tewas dalam serangan pembakaran di lingkungan yang sama.