Ntvnews.id, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Jepang melaporkan sebanyak 100.143 orang di seluruh negeri harus mendapatkan perawatan rumah sakit akibat sengatan panas (heatstroke) sepanjang musim ini. Angka tersebut menjadi yang pertama kalinya melampaui 100 ribu kasus.
Data yang dihimpun sejak Mei hingga 28 September 2025 itu mencatat rekor tertinggi sejak 2015, yakni tahun ketika periode survei diperluas hingga mencakup bulan Mei. Jumlah tersebut bahkan melampaui rekor sebelumnya, yakni 97.578 kasus pada tahun lalu, menurut data awal yang dipublikasikan badan tersebut pada Selasa, 30 September 2025.
Dari total pasien, tercatat 116 orang meninggal dunia sepanjang tahun ini, sementara 36.448 lainnya harus menjalani rawat inap karena gejala yang dialami cukup serius.
Sebagian besar korban merupakan kelompok lanjut usia. “Sebanyak 57.235 orang, atau lebih dari separuh dari angka keseluruhan, merupakan warga lanjut usia berusia 65 tahun ke atas,” sebut laporan itu.
Baca Juga: Jepang: Pengakuan Negara Palestina Tinggal Menunggu Waktu
Jika dilihat dari wilayah, Tokyo menjadi prefektur dengan jumlah kasus terbanyak, yakni 9.309 orang, disusul oleh Osaka sebanyak 7.175 kasus, dan Aichi dengan 6.630 kasus.
Sumber: ANTARA