Resmikan Akad Massal 26 Ribu Rumah Subsidi, Prabowo: Perumahan Sangat Penting

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Sep 2025, 17:42
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Presiden RI Prabowo Subianto (tiga kiri) menekan sirene meresmikan akad massal 26 ribu Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sekaligus serah terima kunci di Perumahan Pesona Kahuripan 10, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Senin, 29 September 2025. Presiden RI Prabowo Subianto (tiga kiri) menekan sirene meresmikan akad massal 26 ribu Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sekaligus serah terima kunci di Perumahan Pesona Kahuripan 10, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Senin, 29 September 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan akad massal 26 ribu rumah subsidi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP sekaligus menyerahkan kunci rumah secara simbolis kepada masyarakat berpenghasilan rendah di Perumahan Pesona Kahuripan 10, Cileungsi, Bogor, Senin, 29 September 2025. 

Peresmian ditandai dengan penekanan tombol sirene bersama Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, serta dua perwakilan penerima manfaat.

Sebelumnya, Prabowo juga menyerahkan langsung kunci rumah subsidi kepada 10 masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dari berbagai profesi, seperti asisten rumah tangga, tuna netra, tukang becak, perawat, guru, petani, hingga personel TNI dan Polri.

Baca Juga: Pemandangan Tak Biasa, Driver Ojol Duduk di Samping Prabowo saat Akad Rumah Subsidi di Bogor

Dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya sektor perumahan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama kalangan MBR, tetapi juga sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi.

"Perumahan adalah sangat penting, dan perumahan itulah yang bisa juga selain memenuhi kebutuhan yang sangat penting untuk rakyat terutama yang berpenghasilan rendah juga perumahan itu bisa dan selalu menjadi motor dari pertumbuhan ekonomi, motor dari pembangunan ekonomi," ujar Prabowo.

Kepala Negara menargetkan pembangunan 3 juta rumah untuk rakyat. Ia menegaskan target besar tersebut harus dikejar dengan semangat tinggi sebagaimana pesan proklamator Bung Karno untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit.

"Gantungkan lah cita-citamu setinggi langit, kalau kau tidak sampai paling sedikit kau akan jatuh di antara bintang-bintang. Sebanyak 3 juta rumah seolah sesuatu yang sulit dikejar, memang. Tugas kita sebagai pemimpin, pemimpin yang transformatif dan berbuat perubahan ke arah yang baik untuk rakyat," kata Prabowo.

Baca Juga: Prabowo Tegaskan Pemerintah Bertekad Perangi Korupsi dan Hentikan Kebocoran Negara

Presiden menegaskan seorang pemimpin harus berani menghadapi kesulitan, bekerja keras, serta tidak menyerah pada hambatan.

"Walaupun kita mengerti dan memahami bahwa kekurangan kita, hambatan kita masih besar dan kita tidak boleh takut tidak boleh malu-malu mengoreksi diri kita, saya selalu katakan kita harus berani mengoreksi diri dan melihat kekurangan kita sebagai bangsa," ucapnya.

Acara ini digelar Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman bersama BP Tapera serta pemangku kepentingan sektor perumahan. Kegiatan menjadi bagian dari upaya pemerintah meningkatkan jumlah rumah subsidi terbesar sepanjang sejarah, dari 220.000 menjadi 350.000 unit.

Program tersebut juga mencakup kebijakan keringanan bagi MBR, di antaranya pembebasan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), pembebasan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), serta fasilitas Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).

Baca Juga: Prabowo Tegaskan Kemandirian Pangan dan Energi: Kita Tak Boleh Lagi Tergantung Impor

Dalam kegiatan itu, akad massal melibatkan 25.000 unit rumah untuk debitur KPR FLPP. Sebanyak 200 MBR hadir langsung, sementara 24.800 lainnya bergabung secara daring dari 90 lokasi perumahan di 30 provinsi di Indonesia.

Acara turut dihadiri oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Gubernur Jakarta Pramono Anung, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, serta Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari.

(Sumber: Antara)

x|close