Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyampaikan bahwa realisasi Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Rumah Subsidi sejak 1 Januari hingga 15 September 2025 mencapai 221.047 unit, mencakup rumah dalam proses pembangunan hingga yang telah akad kredit.
“Jadi total dari 1 Januari 2025 sampai 15 September 2025 itu ada 221.047 unit rumah,” ujar Maruarar Sirait atau disapa Ara di Jakarta, Selasa, 24 September 2025.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 45.385 unit terdiri dari rumah subsidi yang masih dalam proses pembangunan, ready stock atau sudah dibangun namun belum akad kredit, serta rumah yang sudah akad tetapi pencairan dana pinjaman KPR belum terealisasi.
Baca Juga: Menteri PKP Tinjau Usulan Kenaikan Bunga KPR Subsidi
Sementara itu, 175.662 unit lainnya telah terealisasi melalui penyaluran KPR Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau Rumah Subsidi. Angka ini mencakup rumah yang sudah akad dengan dana KPR cair hingga rumah khusus PNS dalam program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang sudah dibangun dan akad kredit.
Menteri PKP menekankan pentingnya pemerataan distribusi rumah subsidi di seluruh Indonesia sebagai bagian dari upaya mewujudkan keadilan sosial bagi masyarakat.
Pemerintah terus mendorong pemanfaatan dana bantuan pembiayaan perumahan melalui Subsidi KPR Sejahtera FLPP, yang dikelola serta disalurkan oleh Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).
FLPP sendiri merupakan program subsidi pembiayaan perumahan untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah membeli rumah. Program ini memungkinkan masyarakat memperoleh hunian dengan bunga rendah, uang muka terjangkau, dan tenor panjang melalui dukungan dana murah yang disalurkan ke bank penyalur.
Baca Juga: Bukti Chat Nikita Mirzani: Deal 4 Liter, Akhirnya Bisa Bayar KPR
(Sumber: Antara)