ESDM: Satu Badan Usaha Swasta Belum Sepakat Beli BBM dari Pertamina

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Sep 2025, 17:56
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Juru Bicara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dwi Anggia memberi keterangan di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat 26 September 2025. (ANTARA/Putu Indah Savitri) Juru Bicara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dwi Anggia memberi keterangan di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat 26 September 2025. (ANTARA/Putu Indah Savitri) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan bahwa masih ada satu badan usaha pengelola SPBU swasta yang belum mencapai kesepakatan untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina.

“Sampai hari Rabu malam, hanya satu badan usaha swasta yang belum sepakat,” ujar Juru Bicara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dwi Anggia saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 26 September 2025.

Meski begitu, Anggia tidak menyebutkan nama-nama badan usaha yang sudah sepakat bekerja sama. Ia mengatakan hal itu dapat diketahui melalui badan usaha yang kembali menyalurkan BBM di SPBU masing-masing.

Ia menambahkan bahwa BBM impor yang disiapkan Pertamina untuk memenuhi kebutuhan SPBU swasta telah tiba di Indonesia pada Rabu 24 September 2025.

Baca Juga: Kementerian ESDM Klarifikasi Isu Larangan Ojol Gunakan Pertalite

BBM tersebut sesuai dengan spesifikasi yang diajukan pihak swasta, yakni berupa base fuel atau bahan bakar murni tanpa campuran aditif dari Pertamina.

Lebih jauh, Anggia menegaskan bahwa kualitas dan standar base fuel impor Pertamina telah memenuhi permintaan badan usaha swasta. Bahan bakar tersebut juga telah lolos uji Lemigas serta mekanisme joint surveyor, sehingga dipastikan sesuai standar internasional.

“Ketika BBMnya sudah ada di sini dengan spesifikasi sesuai syarat yang diberikan, pihak Pertamina saat ini posisinya menunggu badan usaha segera menyelesaikan mekanisme B2B (business to business)-nya, sehingga masyarakat bisa terlayani sampai akhir tahun,” jelas Anggia.

Kendati beberapa badan usaha swasta sudah mencapai kesepakatan, distribusi BBM tetap disesuaikan dengan perjanjian masing-masing pihak dengan Pertamina.

Ia menekankan bahwa prioritas pemerintah saat ini adalah memastikan distribusi BBM berjalan lancar agar SPBU swasta dapat melayani masyarakat.

Baca Juga: Wamen ESDM: Shell dan BP Sudah Setor Data Impor BBM ke Pertamina

“Pemerintah prinsipnya menjembatani kebutuhan badan usaha swasta dengan duduk bersama Pertamina, setelah itu pemerintah tidak bisa ikut campur untuk mekanisme mereka,” ujar Anggia.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut SPBU swasta seperti Shell, Vivo, bp, dan Exxon Mobil sudah menyetujui pembelian stok BBM tambahan melalui skema impor bersama Pertamina.

Langkah itu ditempuh guna mengatasi kelangkaan BBM yang sempat terjadi di sejumlah SPBU swasta, termasuk Shell dan bp, sejak Agustus lalu.

Menurut Bahlil, SPBU swasta mengajukan beberapa persyaratan dalam kerja sama impor tambahan ini, yakni BBM yang dibeli harus berupa base fuel, sehingga proses pencampuran aditif dilakukan di tangki SPBU masing-masing.

Namun, berdasarkan hasil pertemuan kedua antara Pertamina dan badan usaha swasta pada Selasa 23 September 2025, masih ada beberapa perusahaan yang membutuhkan waktu lebih lama untuk melakukan koordinasi dengan kantor pusat global mereka. 

(Sumber: Antara)

Tags

x|close