Gelombang Empat Meter Berpotensi Terjadi di Perairan Sumatera Utara

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Sep 2025, 17:46
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Kondisi sinoptik gelombang laut di sejumlah perairan Sumatera Utara. ANTARA/HO-Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan. Kondisi sinoptik gelombang laut di sejumlah perairan Sumatera Utara. ANTARA/HO-Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan. (Antara)

Ntvnews.id, Medan - Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan, Medan, mengingatkan para nelayan dan pihak terkait untuk mewaspadai potensi gelombang laut yang dapat mencapai ketinggian empat meter di sejumlah perairan Sumatera Utara pada periode 25–27 September 2025.

"Gelombang setinggi empat meter berpotensi terjadi di Perairan Barat Kepulauan Nias, Samudera Hindia barat Kepulauan Nias, dan Perairan Barat Kepulauan Batu Sumatera Utara," ujar Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Maritim Belawan Medan, Christen Ordain Novena Marpaung, Rabu, 24 September 2025. 

Selain itu, di wilayah Perairan Timur Sumatera Utara, Perairan Timur Kepulauan Nias, Perairan Barat Sumatera Utara, serta Perairan Kepulauan Batu, tinggi gelombang diperkirakan berada pada kisaran 1,25 hingga 2,5 meter.

Berdasarkan pengamatan pola angin, di wilayah Indonesia bagian utara angin umumnya bertiup dari arah Tenggara hingga Barat Daya dengan kecepatan 12–25 knot. Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian selatan, arah angin dominan dari Timur hingga Tenggara dengan kecepatan 10–24 knot.

Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Laut 2,5 Meter di Laut Bali

Kecepatan angin tertinggi terpantau di beberapa lokasi, antara lain Laut Natuna Utara, Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Lampung, serta Samudra Hindia selatan Jawa.

Christen menambahkan, kondisi angin dan gelombang tersebut menimbulkan risiko bagi pelayaran.

"Jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang laut mencapai 1,25 meter, hal itu berisiko terhadap pelayaran yang menggunakan perahu nelayan. Sementara itu, jika kecepatan angin mencapai 16 knot dan gelombang tinggi mencapai 1,5 meter memiliki risiko terhadap keselamatan pelayaran kapal tongkang. Jika kecepatan angin mencapai 21 knot dan gelombang tinggi mencapai 2,5 meter, berisiko terhadap keselamatan pelayaran kapal feri," jelasnya.

(Sumber : Antara)

x|close