Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyampaikan bahwa cakupan layanan air bersih di Ibu Kota mengalami peningkatan signifikan sejak ia memimpin. Dalam kurun waktu tujuh bulan terakhir, distribusi air bersih tercatat naik sekitar 5 persen.
"Tahun ini, sekarang ini sudah sejak 7 bulan saya menjabat sudah ada peningkatan 5 persen dan saya berharap tahun ini sampai dengan akhir tahun 2025 ini bisa sekitar 80 persen," kata Pramono di Rorotan, Jakarta Utara, Selasa, 23 September.
Baca Juga: Gini Ratio Masih Tinggi di Jakarta, Pramono Fokus Tingkatkan Pendidikan
Pramono Anung menekankan bahwa wilayah pesisir Jakarta menjadi perhatian khusus dalam program penyediaan air bersih. Beberapa kawasan seperti Tanjung Priok masih menghadapi krisis air bersih.
"Terus terang saya sudah keliling seluruh wilayah di DKI, salah satu problem yang cukup harus mendapatkan perhatian adalah di Tanjung Priok ini, di Cilincing ini, di Rorotan ini salah satu problem utamanya adalah air bersih," ungkapnya.
Pramono Anung (NTVNews.id/ Adiansyah)
Baca Juga: Di Hadapan Menag, Pramono Pamer Program Pemutihan Ijazah dan Beasiswa Ratusan Ribu Siswa
Menurut Pramono, pemenuhan air bersih bukan sekadar layanan publik, tetapi kebutuhan fundamental masyarakat Jakarta. Dengan target 100 persen akses air bersih pada 2027, Pemprov DKI berharap kualitas hidup warga meningkat, sekaligus mengurangi kesenjangan layanan antarwilayah.
"Kalau tahun 2027 bisa 100 persen air bersih terpenuhi, menurut saya ini adalah sesuatu yang luar biasa dan jangka panjang menyelesaikan persoalan yang prinsip untuk kebutuhan masyarakat yang ada di Jakarta," ungkap dia.
"Mudah-mudahan tahun 2029 seluruh warga Jakarta 100 persen sudah menerima air bersih," kata Pramono Anung lagi.