Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI, Pramono Anung berbicara mengenai pencapaian program yang dilakukannya selama menjabat sebagai orang nomor satu di Jakarta. Hal ini mengenai program pemutihan ijazah hingga beasiswa, di depan Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Pramono juga mengungkapkan, salah satu permasalahan di Jakarta hingga saat ini menyangkut perbedaan orang kaya dan miskin yang terlalu besar.
"Persoalan utama di Jakarta ini dan sampai hari ini juga masih adalah persoalan gini rasio, perbedaan orang kaya miskin yang terlalu besar di Jakarta," ucap Pramono saat memberi sambutan dalam peluncuran Universitas PTIQ di Cilincing, Jakarta Utara, Selasa, 23 September 2025.
"Maka kenapa saya konsentrasi untuk pendidikan anak-anak Jakarta, mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi," sambung politisi PDI Perjuangan tersebut.
Di depan Nasaruddin Umar yang juga rektor Universitas PTIQ, Pramono Anung menuturkan bahwa tidak ada beasiswa di provinsi manapun dengan jumlah ratusan ribu.
Pramono dan Nasaruddin Umar (NTVNews.id/ Adiansyah)
Baca Juga: Pramono Target 2029 Seluruh Warga Jakarta Sudah Terima Air Bersih 100 Persen
"Tidak ada provinsi di manapun yang mengeluarkan biasiswa jumlahnya sampai dengan 707.513 siswa kepada anak SD, SMP, SMA. Sedangkan untuk perguruan tinggi Pak Menteri kita sekarang sudah mengeluarkan biasiswa untuk S1, S2, dan S3 jumlahnya 16.979 siswa," ujarnya.
"Ada Ibu Kepala, Ibu Diknas Bu Nana yang bertanggung jawab untuk ini dan salah satu yang saya lakukan adalah memutihkan ijazah-ijazah yang tidak bisa diambil oleh anak-anak yang tidak mampu," kata dia lagi.
Pramono Anung menargetkan di tahun 2025 ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sebanyak 6.654 ijazah bisa diputihkan.