Arsip - Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) 2019-2024 Nadiem Makarim (tengah) berjalan menuju mobil tahanan usai pemeriksaan di Jampidsus, Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (4/9/2025). Kejaksaan Agung menetapkan Nadiem Makarim sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan sistem Chromebook di Kemendikbudristek dan ditaksir kerugian negara dalam perkara ini mencapai Rp1,9 triliun. (ANTARA)
Ntvnews.id, Jakarta - Sebuah video berdurasi 38 detik beredar di platform X dengan narasi bahwa Presiden Joko Widodo meminta mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Nadiem Makarim, untuk menambah anggaran pengadaan laptop hingga Rp11 triliun.
Unggahan tersebut kemudian dikaitkan dengan status hukum Nadiem Makarim yang saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook pada Program Digitalisasi Pendidikan 2019–2022, dengan potensi kerugian negara yang ditaksir mencapai Rp1,98 triliun.
Baca Juga: Viral Foto Iron Man Ahmad Sahroni 'Diamankan' Polisi Usai Penjarahan Ternyata Hoaks
Dalam tayangan itu, terlihat Presiden Jokowi seolah-olah sedang meminta Nadiem menaikkan anggaran. Narasi yang tertera berbunyi:
“Momen JOKOWI Minta Nadiem untuk Perbesar Anggaran Pengadaan Laptop Sebesar 11 Triliun.”
Lantas, apakah benar Presiden Jokowi pernah menyampaikan permintaan tersebut?
Unggahan video yang menarasikan Jokowi minta Nadiem perbesar anggaran pengadaan laptop jadi Rp11 triliun. Faktanya, Jokowi sebenarnya meminta Nadiem untuk memperbesar anggaran riset di perguruan tinggi, bukan anggaran pengadaan laptop. (X) (ANTARA)
Penjelasan:
Hasil penelusuran menunjukkan klaim tersebut tidak sesuai fakta. Video yang beredar memiliki kesamaan dengan tayangan Kumparan berjudul “Jokowi Minta Nadiem Tambah Dana Riset.”
Dalam rekaman aslinya, Jokowi tidak membicarakan pengadaan laptop, melainkan meminta agar Nadiem meningkatkan alokasi anggaran riset di perguruan tinggi.
Pernyataan itu disampaikan Presiden ketika memberikan sambutan dalam acara Forum Rektor Indonesia di Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, 15 Januari 2024, yang disiarkan secara daring.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menuturkan:
"Artinya lagi, Pak Nadiem anggarannya diperbesar. Enggak apa-apa dimulai tahun ini. Nanti kan sudah ganti Presiden. Tapi dimulai dulu yang gede. Jadi Presiden yang akan datang pasti mau tidak mau (akan) melanjutkan. Entah (dari Paslon) 01, entah itu 02, entah 03. Enggak mungkin kalau Pak Nadiem sudah menambahkan (anggaran) banyak, Presiden yang akan datang motong (anggaran itu). Enggak berani."
Baca Juga: Stafsus Menpar Widiyanti Bantah Isu Air Galon di Medsos: Hoaks!
Dengan demikian, klaim bahwa Jokowi meminta Nadiem memperbesar anggaran pengadaan laptop hingga Rp11 triliun adalah tidak benar dan tergolong disinformasi.
(Sumber: Antara)
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
