Mahasiswa Timor Leste Lakukan Demontrasi Ricuh daan Bentrok dengan Polisi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Sep 2025, 08:20
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Demosntrasi Mahasiswa di Timor Leste Demosntrasi Mahasiswa di Timor Leste (ABC)

Ntvnews.id, Dili - Lebih dari 1.000 warga Timor Leste turun ke jalan pada Senin, 15 September 2025, untuk menggelar demonstrasi besar-besaran menolak rencana pemerintah membeli mobil dinas baru bagi anggota parlemen.

Dilansir dari AFP, Selasa, 16 September 2025, aksi yang didominasi mahasiswa itu berlangsung di sekitar gedung Parlemen Nasional di Dili, sebagai bentuk protes terhadap rencana pengadaan mobil baru bagi 65 anggota parlemen.

Rencana pembelian yang telah disetujui sejak tahun lalu tersebut menjadi "titik api" di tengah kondisi ekonomi yang sulit, di mana mayoritas penduduk Timor Leste masih hidup di bawah garis kemiskinan menurut Bank Dunia.

Baca Juga: Demonstrasi Besar Terjadi di London, 26 Polisi Terluka

"Kami meminta anggota parlemen untuk membatalkan keputusan pembelian (Toyota) Prado. Jika tidak, kami akan tetap berdiri di sini," tegas Leonito Carvalho, mahasiswa dari Universidade da Paz.

Awalnya berjalan damai, demonstrasi berakhir ricuh setelah polisi menembakkan gas air mata sebagai respons atas aksi sejumlah demonstran yang melempar batu ke gedung parlemen. Insiden itu menyebabkan empat orang pengunjuk rasa terluka dan segera dilarikan ke fasilitas kesehatan terdekat.

Baca Juga: AMSI Ajak Media Siber Jaga Integritas Informasi Selama Peliputan Demonstrasi

Pejabat kepolisian nasional Timor Leste, Justino Menezes, menyatakan pihaknya akan memanggil koordinator aksi untuk dimintai pertanggungjawaban atas kerusakan yang terjadi.

Sementara itu, beberapa partai politik yang sebelumnya menyetujui anggaran 2025 untuk pengadaan mobil dinas kini menyatakan keberatan. Dalam pernyataan bersama, Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor, Partai Demokrat, dan Perkaya Persatuan Nasional Putra-Putra Timor menegaskan bahwa pembelian mobil tersebut "tidak mencerminkan kepentingan publik".

x|close