Dana Umat di Bank Syariah Diduga Disalahgunakan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Sep 2025, 01:20
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Editor
Bagikan
ilustrasi uang rupiah ilustrasi uang rupiah (dokumentasi beno junianto)

Ntvnews.id, Jakarta - Dana umat terkait haji yang disimpan di salah satu bank syariah, diduga disalahgunakan. Jumlahnya tak main-main, sebesar Rp700 miliar.

Uang itu digunakan untuk pembiayaan sebuah perusahaan data center. Pembayaran cicilan pertama perusahaan itu, disebut langsung macet.

Akibatnya, rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) bank syariah itu langsung membengkak. Adapun presiden direktur dari perusahaan data center ini berinisial SUH.

SUH sendiri, bersama seorang petinggi perusahaan data center yang sama, kini menjadi CEO dari perusahaan baru data center MD atau M. Perusahaan itu berencana membangun 3.000 rak server di Jababeka.

Diduga, perusahaan data center yang memperoleh dana dari bank syariah, melakukan perubahan merek atau integrasi usaha dengan M.

Pimpinan bank syariah yang dikonfirmasi wartawan kala itu menjelaskan, bahwa kenaikan NPF pada bank akibat dari total outstanding pembiayaan yang menurun.

"Karena adanya pelunasan angsuran nasabah serta adanya repositioning segmentasi pembiayaan, yang awalnya didominasi oleh segmen korporasi kini berubah menjadi segmen retail dan konsumer," ujarnya.

Perihal pembiayaan terhadap perusahaan data center yang macet, hal itu saat ini tengah dalam proses penyelesaian melalui lelang jaminan.

Adapun pimpinan bank yang sama, saat dikonfirmasi kembali guna menanyakan perkembangan persoalan itu, pada Rabu, 10 September 2025, disebut tak bisa diwawancarai karena sedang ada pertemuan.

x|close