Ntvnews.id, Jakarta - Pada Rabu, 3 sekelompok demonstran yang tergabung dalam Aliansi Perempuan Indonesia menggelar aksi di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta. Dalam unjuk rasa tersebut, mereka membawa sapu lidi sebagai simbol tekad untuk "membersihkan" berbagai persoalan dan bentuk kekerasan yang terjadi di Indonesia.
Selain membawa sapu lidi, massa aksi juga mengangkat poster-poster berisi berbagai tuntutan serta menyampaikan orasi di hadapan gedung parlemen.
Salah satu juru bicara aksi menjelaskan bahwa sapu lidi yang mereka bawa memiliki makna simbolis sebagai alat untuk menyingkirkan aktor-aktor yang dianggap merusak nilai-nilai demokrasi.
"Kita akan menyapu seluruh penjahat demokrasi. Kita akan menyapu segala bentuk kekerasan," kata orator tersebut.
Dalam aksinya, massa juga menyoroti ketimpangan ekonomi antara masyarakat dengan para pejabat publik. Mereka menilai mayoritas rakyat, khususnya perempuan, masih mendapatkan penghasilan di bawah Upah Minimum Regional (UMR).
Di sisi lain, mereka menyoroti gaji dan tunjangan anggota DPR yang disebut sangat tinggi jika dibandingkan dengan pendapatan rakyat biasa.
"Bagaimana upah DPR kita yang selisihnya sangat jauh dari apa yang didapatkan oleh rakyat-rakyat kita. Untuk itu, kita meminta segera hentikan menghamburkan uang rakyat untuk kepentingan pribadi," seru orator tersebut.
(Sumber: Antara)