AC Mati, Penumpang Pesawat Menderita Sepanjang Penerbangan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Sep 2025, 09:10
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi Pesawat Ilustrasi Pesawat (Pixabay)

Ntvnews.id, Toronto - Perjalanan penumpang Air France rute Paris–Toronto berubah menjadi mimpi buruk. Para penumpang, termasuk keluarga yang bepergian dengan anak kecil, harus menghadapi kabin pesawat yang serupa ‘oven’ serta penundaan penerbangan yang panjang.

Dilansir dari IOL, Rabu, 3 September 2025, seorang penumpang bernama Mitch Wies membagikan pengalamannya melalui Instagram. Ia menceritakan bagaimana dirinya, istri, bayi, dan balita mereka terjebak dalam pesawat yang sangat panas di tengah cuaca ekstrem di Prancis, hingga membuat keluarga itu menangis.

Awalnya, Wies dan keluarganya yang termasuk penumpang pertama masuk ke pesawat langsung merasakan kabin pengap karena AC tidak berfungsi. Kru menyampaikan bahwa pendingin udara akan menyala setelah mesin dihidupkan, namun kenyataannya tidak demikian.

Dengan suhu luar mencapai 32°C, kondisi di dalam kabin terasa sama panasnya, bahkan lebih. Selama 40 menit proses boarding, kapten mengumumkan AC pesawat bermasalah dan kru sedang berupaya memperbaikinya.

Baca Juga: Ngeri, Penumpang Coba Buka Pintu Pesawat Saat Lakukan Pendaratan

Keluarga Wies berusaha menenangkan balita mereka dengan melepas sebagian pakaiannya serta menjaga agar tetap terhidrasi. Namun situasi makin kacau ketika bayi mereka terus menangis. Mereka pun bermandikan keringat di tengah kabin yang semakin pengap.

Kondisi memburuk akibat pengumuman yang tak jelas, berulangnya penundaan, hingga laporan sempat hilangnya daya pesawat. Penumpang lain juga mulai frustrasi, bahkan terpaksa menggunakan kartu keselamatan untuk mengipasi diri. Video yang beredar menunjukkan hampir semua penumpang gelisah dan tak nyaman.

Kebingungan semakin bertambah saat kru memberi instruksi untuk mengenakan sabuk pengaman seolah siap lepas landas, namun tak lama kemudian perintah itu dibatalkan. Wies bahkan mengaku istrinya dimarahi pramugari ketika berdiri untuk mengayun bayi mereka yang menangis, padahal sebelumnya sabuk pengaman sudah diminta dilepas. Untungnya, seorang perawat yang ikut dalam penerbangan membantu dengan mendinginkan pakaian anak-anak mereka menggunakan air.

Baca Juga: Penumpang Ngamuk di Udara, Pesawat Lakukan Pendaratan Darurat

Air France kemudian menanggapi insiden tersebut. Dalam pernyataannya, maskapai menyampaikan:

"Karena insiden teknis yang memengaruhi layanan darat, penerbangan AF386 yang semula dijadwalkan pada 13 Agustus 2025, antara Paris dan Toronto, telah ditunda hingga sehari setelahnya. Staf bandara kami dikerahkan sepenuhnya untuk mendukung dan membantu pelanggan dengan menawarkan akomodasi semalam. Kami menyesalkan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh situasi ini dan menegaskan kembali bahwa keselamatan pelanggan dan awak pesawat adalah prioritas utama kami," tulis pihak Air France.

Insiden ini terjadi bertepatan dengan gelombang panas ekstrem yang melanda Eropa. Pada 13 Agustus, The Guardian melaporkan sekitar 40% stasiun cuaca di Prancis barat daya mencatat suhu di atas 40°C, rekor baru bagi kawasan tersebut.

x|close