Ntvnews.id, Jakarta - Basarnas mengerahkan 430 personel gabungan untuk mencari helikopter tipe BK117 D3 milik Estindo Air yang diduga jatuh setelah hilang kontak di wilayah hutan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Helikopter tersebut membawa delapan penumpang, baik WNI maupun WNA.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Edy Prakoso, di Jakarta pada Selasa, 2 September 2025 mengatakan bahwa penumpang helikopter terdiri dari Kapten Haryanto (pilot), Eng Hendra, Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, dan Iboy Irfan Rosa.
“Doa dan empati kami sampaikan kepada keluarga serta kerabat korban,” ujar Edy.
Baca Juga: Menlu Sugiono Desak Pemerintah Peru Usut Tuntas Kasus Penembakan Staf KBRI Lima
Ia menjelaskan, helikopter itu berangkat dari Bandara Kotabaru, Kalimantan Selatan menuju Palangka Raya, Kalimantan Tengah pada Senin, 1 September 2025 pukul 08.46 WITA dengan perkiraan tiba pukul 10.15 WITA. Namun, pada pukul 08.54 WITA pesawat hilang kontak dengan ATC Bandara Kotabaru. Posisi terakhir tercatat berada di sekitar Air Terjun Mandidamar.
Sejak menerima laporan tersebut, Basarnas mengerahkan tim SAR gabungan dari Kantor SAR Banjarmasin dan Palangkaraya, TNI, Polri, BPBD, PMI, Damkar, serta potensi SAR lainnya dengan total 430 personel. Pencarian dilakukan melalui jalur darat, udara, dan didukung teknologi seperti drone termal untuk mendeteksi panas tubuh.
Upaya pencarian udara turut dibantu helikopter AW169 milik Polda Kalimantan Tengah. Namun, menurut Edy, helikopter itu sempat gagal menjangkau lokasi akibat cuaca buruk dan kembali ke Bandara Cilik Riwut di Palangka Raya.
“Pagi ini heli sudah mendarat dengan selamat di Bandara Syamsudin Noor untuk kembali memperkuat pencarian,” kata Edy.
Baca Juga: Gelar Aksi Damai, Ratusan Driver Ojol Bagikan Bunga Mawar
Selain itu, Basarnas juga mendapat dukungan Helikopter Bell 505 dari BNPB dengan pola pencarian sektor seluas 78,5 nautical miles persegi. Sementara di darat, tiga tim gabungan menyisir area seluas 15 nautical miles persegi.
“Kami berharap seluruh korban dapat segera ditemukan. Kami mohon doa masyarakat agar operasi berjalan lancar,” ujar Edy Prakoso.
(Sumber: Antara)