Bendera Iran ((Antara))
Ntvnews.id, Jenewa - Iran bersama tiga negara besar Eropa dijadwalkan melanjutkan pembicaraan nuklir di Jenewa pada Selasa, 26 Agustus 2025 dengan agenda utama program nuklir Teheran serta pencabutan sanksi.
Dilansir dari Tasnim, Selasa, 26 Agustus 2025, negosiasi ini akan mempertemukan Iran dengan E3, yakni Inggris, Prancis, dan Jerman. Delegasi Iran akan dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri, Majid Takht Ravanchi.
Sebelumnya, pada Jumat, 22 Agustus 2025 Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi telah melakukan pembicaraan via telepon dengan para menlu dari ketiga negara Eropa tersebut serta pejabat tinggi kebijakan luar negeri Uni Eropa.
Baca Juga: Ukraina Menggeliat, Pembangkit Nuklir Rusia Terbakar
Dalam percakapan itu, Araghchi menegaskan bahwa setiap upaya untuk menerapkan mekanisme "snapback" dalam perjanjian nuklir 2015 akan "tidak berdasar secara hukum, tidak dapat dibenarkan secara moral, dan membawa konsekuensi serius," menurut laporan Tasnim.
Sebagai catatan, Inggris, Prancis, dan Jerman merupakan bagian dari penandatangan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) 2015 bersama Amerika Serikat, China, dan Rusia. Perjanjian ini membatasi aktivitas pengayaan uranium Iran sebagai imbalan atas pencabutan sanksi internasional.
Baca Juga: NASA Rencanakan Bangun Reaktor Nuklir di Bulan pada 2030
Namun, pada 2018 Presiden AS Donald Trump menarik negaranya keluar dari kesepakatan tersebut dan kembali memberlakukan sanksi yang lebih ketat.
JCPOA juga memuat klausul "snapback" yang memungkinkan diberlakukannya kembali sanksi PBB terhadap Iran jika terbukti melakukan pelanggaran. Mekanisme ini berjalan melalui sistem "reverse veto" di Dewan Keamanan PBB.
Sebulan sebelumnya, Iran dan E3 bersama Uni Eropa juga telah melakukan pertemuan serupa di Istanbul.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
