Ntvnews.id, Jakarta - PT Mitra Natura Raya (MNR) selaku pengelola Kebun Raya Bogor memberikan klarifikasi terkait tuduhan pungutan liar (pungli) yang sempat viral di media sosial.
Tuduhan tersebut muncul setelah unggahan warganet yang menuding petugas keamanan meminta biaya tambahan kepada rombongan pengunjung.
General Manager Corporate Communication PT MNR, Zaenal Arifin, menegaskan manajemen tidak pernah menoleransi praktik pungli di kawasan konservasi bersejarah tersebut.
"Kenyamanan dan keamanan pengunjung adalah prioritas utama kami. Jika ada pihak yang terbukti melakukan pungli, baik internal maupun eksternal, akan ditindak tegas," ujarnya, Selasa, 19 Agustus 2025.
Zaenal menjelaskan, peristiwa tersebut bermula ketika sebuah rombongan karyawan menggelar gathering di Kebun Raya Bogor pada Senin, 11 Agustus 2025 tanpa pemberitahuan maupun izin resmi.
Rombongan itu hanya membayar tiket masuk dan parkir, lalu langsung mengadakan acara di area taman.
"Petugas keamanan kami hanya menanyakan aturan terkait kegiatan tersebut. Itu bukan pungli, melainkan penegakan prosedur yang berlaku," jelasnya.
Menurut aturan, setiap penyelenggaraan acara di Kebun Raya Bogor wajib didaftarkan kepada pengelola. Hal ini penting agar pihak pengelola dapat menyiapkan lokasi yang sesuai serta menjaga kenyamanan pengunjung lainnya.
Zaenal juga menanggapi isu soal adanya biaya tambahan Rp15.000 per orang. Ia menegaskan, ketentuan tersebut bukan pungutan liar, melainkan aturan resmi yang hanya berlaku bagi rombongan yang membawa makanan dalam jumlah besar.
Dana itu digunakan untuk menjaga kebersihan dan perawatan kawasan konservasi. "Bagi pengunjung perorangan atau keluarga biasa, tidak ada biaya tambahan seperti yang ramai diberitakan," katanya.
Selain klarifikasi, pihak pengelola juga mengimbau masyarakat agar lebih bijak membawa makanan ke dalam kawasan.
Zaenal menganjurkan pengunjung menggunakan wadah yang bisa dipakai ulang, bukan kemasan sekali pakai, guna mengurangi timbulan sampah.
"Kebun Raya Bogor adalah kawasan konservasi dan edukasi. Kami ingin semua pengunjung ikut menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan," tambahnya.