Para Pakar Bakal Berkumpul di "Refleksi Delapan Dekade dan Proyeksi Indonesia 2045"

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Agu 2025, 00:05
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Laboratorium Indonesia 2045 akan menggelar seminar nasional jelang perayaan satu abad kemerdekaan RI. Laboratorium Indonesia 2045 akan menggelar seminar nasional jelang perayaan satu abad kemerdekaan RI.

Ntvnews.id, Jakarta - Menjelang perayaan satu abad kemerdekaan, Indonesia dinilai tengah berada pada momentum strategis yang sangat penting. Momen ini relevan untuk membuka ruang refleksi dan merumuskan langkah dalam rangka mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.

"Untuk itu, Laboratorium Indonesia 2045 (LAB 45) akan mengadakan seminar nasional dengan tema 'Refleksi Delapan Dekade dan Proyeksi Indonesia 2045', sebagai ruang dialog lintas sektor," ujar Kepala LAB 45 Jaleswari Pramodhawardani, Selasa, 12 Agustus 2025.

Dalam forum ini, lanjut dia, demokrasi diposisikan sebagai payung besar yang menaungi setiap pembahasan sebagai fondasi bersama dalam rangka memperkuat demokrasi yang sedang menghadapi tantangan.

Seminar akan berlangsung pada tanggal 20 dan 21 Agustus 2025 yang terbagi menjadi tiga sesi pada masing-masing hari.

"Pada hari pertama, pembahasan akan mengulas perkembangan pembangunan demokrasi dan peran partai politik di Indonesia, dinamika media massa dalam konteks demokrasi, serta evolusi doktrin pertahanan dan peperangan siber yang oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI)," jelas mantan Deputi V Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, Keamanan, dan Hak Asasi Manusia di Kantor Staf Presiden ini.

Baca Juga: Program MBG, Kunci Pemerintah Menuju Indonesia Emas 2045

Pada hari kedua, kata Jaleswari, diskusi akan dilanjutkan dengan fokus pada peran kelas menengah dalam memperkuat demokrasi, hubungan antara lingkungan hidup dan demokrasi, serta pemberdayaan perempuan sebagai salah satu pilar utama demokrasi di Indonesia.

Seminar ini juga akan dibuka dengan keynote speech oleh Jaleswari dan ditutup dengan closing remarks dari Andi Widjajanto dan Makmur Keliat sebagai penasihat senior LAB 45.

"Laboratorium Indonesia 2045 menghadirkan sepuluh analis dari berbagai bidang keahlian yang akan memberikan perspektif mendalam dan analisis kritis," jelas Jaleswari.

Adapun para pembicara terdiri dari Omar Farizi Wonggo, Reine Prihandoko, dan Christian Guntur Lebang yang mewakili bidang politik keamanan; Salma Salima Hariza Nihru dan Ali Nuralizen dari bidang maha data dan politik media; Radhityana Muhammad, Indah Lestari, Jessica Arreta, serta Baginda Muda Bangsa dari bidang ekonomi politik; serta Aldi Pahala Rizky dan Ratu Ayu Gendiswardani dari bidang maha data dan gender.

Forum ini diharapkan menjadi ruang strategis yang mempertemukan para pemangku kepentingan, mulai dari akademisi, praktisi, pembuat kebijakan, hingga masyarakat sipil, untuk saling bertukar pandangan dan memberikan masukan konstruktif.

"Kegiatan ini penting guna memastikan bahwa arah pembangunan nasional tetap berlandaskan pada nilai-nilai dasar kebangsaan, serta mengarah pada tercapainya Indonesia sebagai negara maju, berdaulat, berkelanjutan, dan inklusif sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045," papar Jaleswari.

Kepala LAB 45 Jaleswari Pramodhawardani. Kepala LAB 45 Jaleswari Pramodhawardani.

Laboratorium Indonesia 2045 (LAB 45) sendiri merupakan lembaga kajian yang ingin menyelaraskan antara ilmu pengetahuan dan praktik empiris di bidang peramalan strategis. LAB 45 berkonsentrasi pada perkembangan global yang berdampak strategis dan bersifat disruptif terhadap kemajuan dan stabilitas Indonesia.

LAB 45 bekerja membantu para pemangku kebijakan dalam mendorong proses transformasi Indonesia menuju negara maju pada tahun 2045. Konsentrasi riset LAB 45 adalah berbagai perkembangan seputar politik keamanan dan ekonomi politik. Topik-topik dalam studi politik keamanan meliputi politik konstituen, politik luar negeri, strategi pertahanan, keamanan maritim, radikalisme dan separatisme.

Ruang lingkup kajian ekonomi politik antara lain blok perdagangan, liberalisasi ekonomi, politik fiskal dan moneter, kemaritiman, pembangunan berkelanjutan, serta peran badan usaha milik negara. LAB 45 juga membangun kapasitas dan kolaborasi dengan komunitas epistemik yang memiliki perhatian terhadap perkembangan global dan nasional.

x|close