Menag Ajak Umat Beragama Wujudkan Indonesia Rumah Besar yang Damai

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Agu 2025, 10:14
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Acara Zikir Kebangsaan yang digelar Jatma Aswaja. Acara Zikir Kebangsaan yang digelar Jatma Aswaja.

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengajak semua umat beragama di Tanah Air untuk bersama-sama membangun Indonesia menjadi rumah besar yang nyaman, damai, dan rukun bagi semua. Ajakan tersebut disampaikan Menag kala menghadiri Ikrar Bela Negara dan Zikir Kebangsaan yang diinisiasi Jamiyyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabaroh Ahlussunnah Wal Jamaah (Jatma Aswaja) di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu, 11 Agustus 2025.

“Mari kita jadikan Indonesia rumah besar bagi umat beragama. Pluralisme yang kita miliki adalah kekayaan yang harus dibuktikan dengan kehidupan yang damai dan rukun,” ujar Nasaruddin.

Adapun acara ini diawali pembacaan Ikrar Bela Negara oleh tokoh-tokoh besar keagamaan nasional. Kegiatan digelar dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, dihadiri para tokoh nasional maupun internasional. Momen tersebut, menjadi ajang penting untuk memperkuat persatuan, kesatuan, dan cinta tanah air di tengah kemajemukan bangsa.

“Dengan hadirnya tokoh-tokoh besar di sini, kita berharap Indonesia dapat menjadi pemimpin peradaban Islam modern di masa depan. Peradaban maju lahir dari negara yang stabil dan damai penduduknya,” kata Menag.

Nasaruddin menegaskan, toleransi dan persatuan dapat terwujud bila setiap pemeluk agama mendalami ajarannya dengan sungguh-sungguh. “Jika setiap orang memahami agamanya dengan baik, semakin sulit menemukan alasan untuk saling membedakan, apalagi memecah belah,” tuturnya.

Menag menambahkan, inti semua ajaran agama adalah kebaikan, kasih sayang, dan penghormatan terhadap sesama. Pemahaman yang mendalam terhadap nilai-nilai ini akan memperkuat daya tahan bangsa terhadap perpecahan.

Menutup acara, Nasaruddin mengajak seluruh pemeluk agama menjadikan nilai-nilai kemanusiaan sebagai inti pengamalan ajaran. Ia menekankan, rumah ibadah bukan hanya pusat ritual, tetapi juga pusat persaudaraan, solidaritas, dan kepedulian sosial.

“Rumah-rumah ibadah mestinya juga menjadi rumah kemanusiaan. Jika umat membutuhkan pertolongan, mereka tahu masjid atau rumah ibadah akan menjadi tempat yang memberi solusi dan harapan,” tandasnya.

x|close