Ntvnews.id, Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah berhasil menyerap sebanyak 94 ribu tenaga kerja langsung dalam kurun waktu tujuh bulan pelaksanaannya.
Seluruh tenaga kerja ini tersebar di 2.391 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang merupakan bagian dari pelaksanaan program tersebut.
Fithra Faisal, selaku Tenaga Ahli di Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), dalam keterangan pers di Jakarta pada hari Jumat, 1 Agustus 2025, menyampaikan bahwa pelaksanaan program MBG memberi dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat, terutama dalam hal penciptaan lapangan kerja.
Baca Juga : BGN: Program MBG Tingkatkan Kehadiran Siswa Hingga 95 Persen
“Ini membuka ruang-ruang ekonomi bagi masyarakat,” ujar Fithra.
Pertumbuhan jumlah tenaga kerja terjadi seiring dengan peningkatan jumlah SPPG di berbagai wilayah. Pada awal program yang dimulai Januari, tercatat sekitar 7 ribu tenaga kerja, yang kemudian meningkat menjadi 68 ribu pada April.
Hingga akhir Juni, jumlah tersebut kembali bertambah menjadi 72 ribu, dan mengalami peningkatan signifikan hingga 94 ribu tenaga kerja pada akhir Juli.
Baca Juga : Geber Program MBG, Pemerintah Gelar Sosialisasi di Desa Layansari Cilacap
Di sisi lain, penyerapan anggaran program juga menunjukkan tren peningkatan. Pada periode Januari hingga April, realisasi anggaran berada pada kisaran Rp1–2 triliun, lalu meningkat menjadi Rp4,4 triliun pada awal Juni. Hingga akhir semester pertama tahun 2025, anggaran yang terserap mencapai Rp5,1 triliun, atau setara 7,1 persen dari total alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun.
Fithra menambahkan bahwa penyerapan tenaga kerja diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan percepatan proses pencairan anggaran di semester kedua tahun ini. Penambahan jumlah SPPG dan penerima manfaat juga akan memperbesar penggunaan anggaran.
Badan Gizi Nasional (BGN) memproyeksikan bahwa pada bulan Agustus, akan terdapat 20 juta penerima manfaat MBG yang tersebar di 8 ribu SPPG. Dengan jumlah tersebut, total penyerapan anggaran diperkirakan mencapai Rp8 triliun.
Baca Juga : Dapur Sehat (SPPG) Jadi Elemen Utama dalam Program Makan Bergizi Gratis
Lebih lanjut, BGN juga merencanakan rekrutmen tenaga kerja dapur SPPG dari kalangan masyarakat miskin ekstrem dan miskin (desil 1 dan desil 2) sebagai langkah untuk mendukung penciptaan lapangan kerja. Dari total 47 tenaga kerja di setiap SPPG, paling tidak 30 persen berasal dari keluarga prasejahtera.
(Sumber : Antara)