Ntvnews.id, Jakarta - Dalam rangka mendukung penguatan literasi anak di lingkungan permukiman, Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) menyumbangkan ratusan buku ke enam Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di kawasan Marunda. Inisiatif ini menjadi bagian dari komitmen Kemenparekraf dalam menciptakan ruang aman dan mendukung perkembangan kreativitas generasi muda.
"Buku bukan hanya sumber pengetahuan, tapi juga pemantik imajinasi dan kreativitas anak. Ini adalah langkah awal menciptakan ruang aman dan produktif bagi generasi masa depan,” ujar Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene dalam keterangan pers yang diterima, Senin, 28 Juli 2025.
Dalam upaya pemerataan akses literasi, sebanyak 1.465 buku anak berhasil dihimpun Kemenparekraf dari sejumlah penerbit nasional, di antaranya Gramedia sebanyak 1.255 eksemplar, Mizan 96 buku, dan Balai Pustaka 114 eksemplar. Donasi ini diharapkan mampu memperkuat koleksi bacaan di perpustakaan enam RPTRA yang menjadi sentra tumbuhnya semangat literasi komunitas.
Baca Juga: Kebakaran Terjadi di Marunda Jakut, Dekat Kolong Jembatan
Kegiatan ini juga sejalan dengan pelaksanaan Festival Marunda, yang digelar dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, Hari Mangrove Sedunia, serta ulang tahun ke-498 Jakarta. Festival tersebut sekaligus menjadi panggung peluncuran Ruang Bersama Indonesia (RBI), sebuah program percontohan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) yang dirancang sebagai ruang yang aman, edukatif, serta mendorong keterlibatan perempuan dan anak secara aktif.
Dengan mengusung tema Tracing the Past, Building the Future, RBI dibentuk untuk menyongsong pembangunan yang berakar pada nilai budaya lokal dan tradisi gotong royong. Wakil Menteri PPPA, Veronica Tan, menekankan bahwa RBI adalah hasil nyata kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah termasuk Pemprov DKI Jakarta, dan para pemangku kepentingan dari masyarakat sipil.
Wamen Veronica turut menyoroti permasalahan literasi yang masih dihadapi di kawasan Marunda, seperti rendahnya minat membaca, keterbatasan koleksi buku anak usia dini, serta kurangnya alat permainan edukatif di RPTRA.
Baca Juga: Sinergi BPJS Ketenagakerjaan dan Kemenekraf Lindungi Pelaku Ekonomi Kreatif
Sebagai bagian dari solusi, pemerintah berencana menyelenggarakan pelatihan pengelolaan perpustakaan, menyediakan perangkat baca digital, dan memperkaya koleksi bacaan serta alat permainan edukatif yang sesuai kebutuhan anak.
“Kami tidak lagi bekerja sektoral. Festival ini menyatukan kementerian, pemda, DPRD, NGO, dan warga untuk bersama-sama menciptakan ruang yang aman, edukatif, dan kreatif bagi anak-anak kita,” ujar Wamen PPPA Veronica.
Ruang Bersama Indonesia, lanjutnya, merupakan simbol penting bahwa dalam membangun kota modern, nilai-nilai gotong royong dan kemanusiaan harus tetap dijaga dan diperkuat.
Baca Juga: Polisi Masih Cari Mobil Jenderal BIN Hendrawan Ostevan di Laut Marunda
Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta, Kelik Indriyanto, menyatakan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat krusial dalam mendorong perubahan nyata di lingkungan permukiman.
Ia berharap Festival Marunda bisa terus diadakan secara berkelanjutan sebagai penggerak ekosistem kota yang inklusif, berbudaya, dan mampu memberdayakan seluruh lapisan masyarakat, khususnya anak-anak.
Menurut Kelik, generasi muda adalah penentu masa depan kota Jakarta menuju usia 500 tahun dan juga menjadi bagian penting dalam mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045 yang berkarakter kuat dan berdaya saing tinggi.
(Sumber: Antara)