Ntvnews.id, Jakarta - Penggalangan dana untuk Abdul Haris Agam, pemandu pendakian Gunung Rinjani yang membantu proses evakuasi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins, resmi dibatalkan. Kampanye donasi yang dilakukan melalui platform Brasil VOAA dan RazOes.
Para donatur itu awalnya berhasil mengumpulkan lebih dari Rp 1,5 miliar. Namun, aksi galang dana tersebut telah resmi dibatalkan sejak diumumkan pada Senin, 30 Juni 2025 waktu setempat. Hal ini berkaitan dengan kebijakan dari pihak penyelenggara donasi.
Mereka mengatakan bahwa setelah menerima uang donasi tersebut, gelombang kritik dari publik tak bisa dihindarkan, terutama soal potongan biaya administrasi sebesar 20% dari total dana yang dikenakan oleh platform.
VOAA menyatakan bahwa biaya tersebut sebenarnya telah dijelaskan sejak awal. Potongan itu mencakup layanan kurasi, verifikasi, manajemen hukum, dan keuangan selama kampanye berlangsung.
Namun, kontroversi yang terus berkembang termasuk munculnya ujaran kebencian dan ancaman terhadap penyelenggara yang mendorong mereka untuk menghentikan kampanye demi menjaga keselamatan semua pihak yang terlibat.
“Seluruh dana akan dikembalikan ke para donatur, dan tidak ada sepeser pun yang diterima Agam,” demikian pernyataan resmi dari VOAA.
Bukan hanya itu, di tengah antusiasme warganet Brasil yang ingin memberikan apresiasi kepada Agam, muncul pula suara kritis dari sejumlah anggota Tim SAR di Indonesia. Salah satunya disampaikan oleh Rio Pratama, yang menilai bahwa proses evakuasi bukanlah kerja individu.
“Apakah bisa Agam evakuasi sendiri?” ujarnya, menegaskan bahwa misi penyelamatan adalah upaya kolektif berbagai pihak, bukan satu orang saja.
Rio juga mempertanyakan etika dari kampanye donasi yang menggunakan nama pribadi tanpa koordinasi dengan tim. Ia menyebut bahwa momen tersebut seolah dimanfaatkan sebagai "panggung pribadi" dan mengkritik kurangnya transparansi.
Sebelum penggalangan dana dibatalkan, Agam sempat memberikan pernyataan terkait niatnya menggunakan donasi. Ia menegaskan bahwa dana itu bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan akan dialokasikan untuk peningkatan perlengkapan evakuasi di Gunung Rinjani.
"Dan kalau ada uang sisa, kami akan melakukan penanaman pohon untuk oksigen, untuk lingkungan," tambahnya.
Namun, setelah kritik mulai bermunculan, unggahan terkait donasi di akun media sosial Agam telah dihapus. Hingga saat ini, ia belum memberikan tanggapan resmi terkait pembatalan donasi tersebut.