Ntvnews.id, Vatikan - Dari balkon Basilika Santo Petrus di Vatikan, Paus Leo XIV menyampaikan pidato pertamanya sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik. Dengan suara yang penuh emosi, ia menyapa lautan umat yang memadati Lapangan Santo Petrus dan membuka pernyataannya dengan kalimat penuh makna, “Damai sejahtera menyertai kalian semua.”
Ucapan itu, menurut Leo XIV, bukan sekadar salam pembuka. Ia menjelaskan bahwa kalimat tersebut memiliki makna mendalam, merujuk pada pesan Yesus Kristus setelah kebangkitan-Nya.
“Inilah sapaan pertama dari Kristus yang telah bangkit, sang gembala yang baik yang telah menyerahkan nyawanya bagi Allah,” ujar Paus Leo XIV, dikutip dari CNN, Jumat dini hari, 9 Mei 2025.
Ia menambahkan dengan harapan, “Dan saya juga ingin agar salam damai ini masuk ke dalam hati dan keluarga kita.”
Baca Juga: Profil Paus Leo XIV, Pemimpin Baru Gereja Katolik Dunia dari Chicago AS
Wajah Paus tampak terbawa emosi saat ia melambaikan tangan kepada umat yang menyambutnya dengan antusias. Dalam pidatonya, ia tidak lupa memberikan penghormatan kepada pendahulunya, Paus Fransiskus, dan mengajak umat untuk mengenang warisan besar yang telah ditinggalkan.
“Mari kita simpan dalam telinga kita suara lemah Paus Fransiskus yang memberkati Roma. Paus yang memberkati Roma, memberikan berkat kepada seluruh dunia pada pagi Paskah itu. Izinkan saya melanjutkan berkat itu. Tuhan mengasihi kita. Tuhan mengasihi semua orang. Kejahatan tidak akan menang,” katanya dalam bahasa Italia.
Setelah berbicara dalam bahasa Italia, Paus Leo XIV lalu beralih ke bahasa Spanyol, salah satu dari beberapa bahasa Eropa yang ia kuasai, untuk menyampaikan sapaan khusus kepada umat Katolik di Peru, tanah yang begitu dekat di hatinya. Sebelum terpilih menjadi Paus, ia pernah melayani selama satu dekade di Trujillo dan menjadi uskup Chiclayo dari 2014 hingga 2023.
“Kepada keuskupan tercinta saya di Peru, di mana umat yang setia mendampingi uskup mereka untuk berbagi iman, dan yang telah melakukan begitu banyak hal untuk menjadi Gereja yang setia,” ucapnya dengan penuh haru.
Kardinal Robert Prevost terpilih sebagai Paus baru. (Vatican Media)
Paus Leo XIV juga menyerukan agar Gereja Katolik menjadi sebuah “Gereja sinodal”, yakni Gereja yang berjalan bersama umatnya, selalu mencari damai, dan hadir bagi mereka yang menderita. Ia menyampaikan apresiasi kepada para kardinal yang telah memilihnya sebagai penerus Santo Petrus dan menegaskan komitmennya untuk melayani sebagai pemimpin bagi seluruh umat beriman.
“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua saudara kardinal saya yang telah memilih saya untuk menjadi penerus Petrus dan berjalan bersama kalian sebagai Gereja yang bersatu. Selalu mencari damai dan keadilan. Berusaha bekerja bersama pria dan wanita yang setia kepada Yesus Kristus tanpa rasa takut untuk mewartakan Injil, untuk menjadi misionaris,” katanya.
Baca Juga: Kardinal Robert Prevost Terpilih Jadi Paus Amerika Serikat Pertama dengan Nama Paus Leo XIV
Lebih jauh, Paus menggambarkan visinya tentang masa depan Gereja Katolik sebagai institusi yang inklusif, terbuka untuk dialog, dan berperan aktif membangun jembatan antarumat dan antarbudaya.
“Kita harus bersama-sama berusaha menjadi Gereja yang misioner. Sebuah Gereja yang membangun jembatan dan dialog,” ujarnya di balkon Basilika Santo Petrus.
Dalam pidatonya yang disampaikan dalam berbagai bahasa, Paus juga mengajak seluruh umat manusia untuk menunjukkan kasih melalui tindakan nyata dan menjalin komunikasi yang dilandasi cinta.
“Kita harus menunjukkan kasih kita kepada sesama dan berdialog dengan cinta,” tutupnya.