Ntvnews.id, Vatikan - Konklaf pemilihan Paus pengganti Paus Fransiskus resmi dimulai pada Rabu, 7 Mei 2025 pukul 10.00 pagi waktu setempat.
Menurut informasi dari akun Instagram Humas Keuskupan Agung Jakarta, konklaf diawali dengan Misa Kudus untuk Pemilihan Paus.
Baca Juga: Jelang Pemilihan Paus, 133 Kardinal dari Seluruh Dunia Tiba di Roma
Setelah Misa, para kardinal elektor akan diberangkatkan dari Kapel Pauline menuju Kapel Sistina, tempat pemilihan Paus akan berlangsung. Di sana, mereka akan meletakkan tangan di atas Kitab Suci dan mengucapkan sumpah kerahasiaan.
Begitu seluruh kardinal berada dalam ruangan, Master of Papal Liturgical Ceremonies akan mengucapkan seruan ikonik: "Extra Omnes!" yang berarti "semua orang keluar".
Ini adalah sinyal bahwa hanya para kardinal yang tersisa di dalam, dan pintu Kapel Sistina resmi dikunci. Dari titik ini, dunia hanya bisa menanti dan mengamati cerobong asap.
Vatikan (Pixabay)
Sistem komunikasi konklaf begitu sederhana namun kuat: asap hitam berarti belum ada Paus terpilih, sedangkan asap putih menandakan terpilihnya pemimpin baru Gereja Katolik. Tradisi ini telah berlangsung selama berabad-abad, dan tetap menjadi salah satu ritual di dunia keagamaan.
Untuk dapat terpilih, seorang kandidat harus memperoleh dua pertiga suara dari 133 kardinal yang memiliki hak pilih, sesuai dengan ketentuan Gereja. Jika tidak ada hasil, pemungutan suara akan diulang hingga terpilih Paus yang baru.
Menurut laporan Vatican News, seluruh kardinal elektor telah tiba di Roma. Mereka ditempatkan di Casa Santa Marta, yang menjadi "markas sementara" selama konklaf berlangsung. Bahkan taman bermain anak-anak karyawan Vatikan yang berada di dekatnya, yakni Santa Marta Lama, juga ikut difungsikan sebagai ruang tambahan.
Sebelum konklaf dimulai, Kongregasi Umum ke-10 juga digelar, dihadiri oleh 179 kardinal dari seluruh dunia. Namun hanya 133 dari mereka yang berusia di bawah 80 tahun yang berhak memberikan suara dalam konklaf.
(Sumber: Antara)