Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut tak semua informasi keracunan atau makanan yang busuk dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), benar adanya. Hal ini disampaikan Dadan saat ditanya awak media, mengapa paparan data ke Komisi IX DPR RI terkait kasus siswa keracunan MBG, berbeda dengan yang dilaporkan.
Menurut Dadan, tak semua informasi soal siswa keracunan MBG terkonfirmasi, meski telah diberitakan media massa.
"Kan ada berita, ada juga yang terkonfirmasi. Jadi yang kami sampaikan (di DPR) yang terkonfirmasi," ujar Dadan usai rapat dengan Komisi IX DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025.
"Karena ada beberapa kejadian di media dilaporkan keracunan atau makanan busuk, setelah dikonfirmasi tidak demikian adanya," imbuhnya.
Dadan menjelaskan, informasi soal keracunan MBG baru dinyatakan benar, setelah ada laporan polisi. Salah satunya seperti yang terjadi di Sukoharjo.
"Yang terutama yang terkonfirmasi biasanya yang ada laporan di polisi, contoh misalnya di Sukoharjo ya, di Cianjur. Itu kan ditangani polisi," tuturnya.
Termasuk pula kasus keracunan MBG di Bandung. Untuk di Cianjur, selain dilaporkan ke polisi, kasus itu diperiksa sangat rinci.
"Kemudian di Bandung, di Tasikmalaya itu kan ditangani," ucapnya.
"Yang sudah lengkap laporan di Cianjur. Bahkan bukan hanya fasilitasnya, makanan sample-nya muntahannya pun kan dites. Hasilnya sudah keluar," sambung Dadan.