Ntvnews.id, Istanbul - Serangkaian gempa bumi, termasuk satu yang berkekuatan 6,2 magnitudo, mengguncang wilayah dekat Istanbul pada Rabu, 23 April 2025 dan menyebabkan kepanikan di kota terbesar Turki itu. Guncangan terasa kuat hingga membuat banyak warga berhamburan keluar dari gedung apartemen.
Meski belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan besar, otoritas Istanbul menyatakan bahwa pemeriksaan terhadap bangunan tengah dilakukan. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk menjauh dari lokasi yang kemungkinan mengalami kerusakan struktural. Demikian dilansir dari BBC.
Badan layanan darurat Turki melaporkan bahwa gempa terbesar terjadi pada pukul 12.49 waktu setempat (09.49 GMT) dengan kedalaman 6,92 kilometer. Pusat gempa berada di sepanjang pesisir Laut Marmara, tepatnya di wilayah Silivri yang berjarak sekitar 80 kilometer di sebelah barat Istanbul.
Baca Juga: Indonesia Kirim Bantuan untuk Korban Gempa Myanmar, Termasuk Tim Medis dan Penyelamat
Selain gempa utama, pejabat Turki mencatat adanya dua gempa susulan berkekuatan lebih kecil, sementara sejumlah aftershock juga terdeteksi.
Warga Istanbul menggambarkan bahwa guncangan kali ini merupakan yang terkuat dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa orang melaporkan bahwa lampu dan perabotan di rumah mereka sampai terjatuh ke lantai akibat guncangan.
Selva Demiralp, seorang profesor ekonomi di Universitas Koç, mengatakan kepada BBC bahwa saat gempa terjadi, ia sedang bersama keluarganya di sebuah gedung tinggi.
"Cukup menakutkan," ujarnya.
"Entah bagaimana, di tengah gempa, kami merasakan kenyamanan yang mendalam, karena seluruh keluarga berkumpul bersama," tambahnya.
Baca Juga: Belum Setahun Menjabat, Dubes AS Kamala Shirin Akhiri Penugasannya di Indonesia
"Kami selamat, sepertinya tidak ada kerusakan pada bangunan," lanjutnya.
Namun, ia juga mengungkapkan kekhawatiran masyarakat apakah gempa ini hanyalah gempa pendahulu atau "foreshock", dan bahwa "gempa besar yang sesungguhnya sedang dalam perjalanan."
Pada tahun 2023 lalu, wilayah selatan Turki dilanda dua gempa dahsyat yang menewaskan lebih dari 55.000 orang.
Istanbul sendiri merupakan kota terpadat di Turki dengan populasi mencapai 16 juta jiwa, atau sekitar seperlima dari total penduduk negara itu. Kota ini hanya berjarak sekitar 20 kilometer dari Sesar Anatolia Utara, salah satu garis patahan paling aktif di dunia.