Viral Kebun Binatang Jual Air Kencing Harimau, Buat Apa?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Jan 2025, 08:35
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi Harimau. Ilustrasi Harimau. (Pixabay)

Ntvnews.id, Beijing - Selain obat-obatan medis, pengobatan tradisional berbahan herbal juga berkembang luas, mencakup penggunaan daun, akar, hingga buah. Namun, bagaimana jika urin digunakan sebagai obat? Lebih khusus lagi, urin harimau.

Sebuah kebun binatang di China menjadi sorotan karena menjual urin harimau sebagai obat rematik. Kebun Binatang Margasatwa Yaan Bifengxia di Sichuan menawarkan botol berisi 250 gram urin harimau Siberia dengan harga 50 yuan atau sekitar Rp110 ribu. Kejadian ini menjadi viral di media sosial dan memicu perdebatan luas.

Botol urin harimau diklaim memiliki manfaat terapi untuk mengatasi rematik, nyeri otot, dan keseleo. Konsumen disarankan untuk mencampurkannya dengan anggur putih sebelum dioleskan pada bagian tubuh yang sakit. Kebun binatang bahkan merekomendasikan konsumsi langsung, meskipun memperingatkan potensi reaksi alergi.

Baca Juga: Geger Harimau Buta Gegara Flash Kamera Wisatawan

Dilansir dari South China Morning Post, Jumat, 31 Januari 2025, seorang staf kebun binatang mengungkapkan bahwa urin harimau dikumpulkan dari baskom setelah hewan tersebut buang air kecil. Tidak ada informasi jelas apakah cairan ini melalui proses sterilisasi sebelum dijual. Disebutkan bahwa rata-rata dua botol terjual setiap harinya.

Urin harimau disebut-sebut dapat membantu meredakan nyeri sendi dan rematik. Namun, klaim ini tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat dan banyak diragukan oleh para praktisi kesehatan. Seorang apoteker dari Rumah Sakit Pengobatan Tradisional Cina Hubei mengatakan, "Melebih-lebihkan nilainya tanpa bukti mendistorsi pengobatan tradisional China dan merugikan konservasi harimau."

Para ahli menegaskan bahwa tidak ada penelitian yang membuktikan efektivitas urin harimau sebagai obat. Penggunaan zat yang belum teruji secara medis dapat membahayakan kesehatan, terutama karena urin yang tidak disterilisasi berisiko mengandung bakteri berbahaya.

Baca Juga: Anak Kucing Nyemplung ke Kandang Harimau, Hal Ini yang Terjadi

Meskipun demikian, beberapa wisatawan tetap penasaran dan membeli produk ini. Seorang pengunjung kebun binatang mengungkapkan, "Saya membeli beberapa untuk ayah saya karena penasaran, tetapi belum melihat efek apa pun, jadi saya biarkan saja di sana."

Penjualan urin harimau ini pun menimbulkan pertanyaan mengenai legalitasnya. Para praktisi pengobatan tradisional mempertanyakan apakah kebun binatang memiliki izin resmi untuk menjual produk tersebut. Semua obat seharusnya mendapatkan persetujuan dari regulator pemerintah sebelum beredar di pasaran.

Staf kebun binatang mengklaim bahwa mereka memiliki izin usaha untuk menjual urin harimau. Namun, belum ada kejelasan mengenai apakah produk ini diawasi secara ketat. Para praktisi kesehatan pun mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap produk pengobatan tradisional yang belum terbukti secara medis.

Pemerintah China sendiri telah melarang penggunaan bagian tubuh harimau dalam pengobatan tradisional. Sebelumnya, tulang harimau dipercaya dapat mengobati rematik dan epilepsi, tetapi penggunaannya dilarang mengingat status harimau sebagai spesies yang terancam punah.

TERKINI

Suriah Bakal Capai 'Kesepakatan' dengan Israel, Apa Itu?

Luar Negeri Senin, 22 Sep 2025 | 07:40 WIB

Ngeri, Mesin Pesawat Terbakar Saat Hampir Lepas Landas

Luar Negeri Senin, 22 Sep 2025 | 07:27 WIB

Portugal Resmi Akui Palestina sebagai Negara Merdeka

Luar Negeri Senin, 22 Sep 2025 | 07:26 WIB

Ibu Rumah Tangga Tewas Dihantam Ducati Sampai Terbakar

Viral Senin, 22 Sep 2025 | 04:33 WIB

Bogor Diguncang 50 Kali Gempa

Metro Senin, 22 Sep 2025 | 04:10 WIB

Pemotor Tewas Dihantam Truk di Tangerang

Metro Senin, 22 Sep 2025 | 04:06 WIB

Warga Jaktim Terseret Ombak Pantai Kebon Kalapa Sukabumi

Nasional Senin, 22 Sep 2025 | 02:00 WIB

Dampak Gempa bumi Berkekuatan Magnitudo 3,8 Hantam Sukabumi

Nasional Senin, 22 Sep 2025 | 01:10 WIB
Load More
x|close