Tom Lembong: Saya Menyesal Pernah Jadi Bagian dari Pemerintah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Okt 2024, 12:48
Dedi
Penulis
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Menteri Perdagangan periode 2015-2016 Thomas Lembong berjalan dengan mengenakan rompi tahanan usai ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi impor gula oleh Kejaksaan Agung di Jakarta, Selasa (29/10/2024). Thomas Lembong ditahan setelah ditet Menteri Perdagangan periode 2015-2016 Thomas Lembong berjalan dengan mengenakan rompi tahanan usai ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi impor gula oleh Kejaksaan Agung di Jakarta, Selasa (29/10/2024). Thomas Lembong ditahan setelah ditet (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.)

Ntvnews.id, Jakarta - Tersangka dugaan korupsi kasus impor gula, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong, pernah membuat pernyataan yang menarik saat Pemilihan Presiden 2024. Mantan Menteri Perdagangan ini mengungkapkan rasa penyesalan yang mendalam karena pernah terlibat dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Saat itu, Tom Lembong berbicara sebagai Co-Captain Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN). Dalam pemerintahan Jokowi, ia pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Baca JugaKata Anies Baswedan Saat Tom Lembong Jadi Tersangka Korupsi Impor Gula

"Saya punya rasa sesal, nyesal yang lumayan besar karena saya pernah menjadi bagian dari pemerintah," kata Tom Lembong dalam diskusi "Pemuda Harsa: Bangga Bicara" di On3 Senayan, GBK, Jakarta, pada 9 Februari 2024, silam. 

Penyesalan Tom saat terlibat dalam pemerintahan Jokowi karena ketidakberhasilan strategi yang diterapkannya untuk memperbaiki ekonomi Indonesia. Ia menganggap strategi yang disepakati tidak berhasil dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.

Thomas Lembong. <b>(Instagram)</b> Thomas Lembong. (Instagram)

"Di saat-saat kita menjalankan strategi yang menurut data yang saya lihat, rada-rada tidak berhasil. Kalau mau lebih keras lagi, ya banyak gagal," beber Tom Lembong.

Ia menilai salah satu bentuk kegagalan ini adalah ketidakmampuan Jokowi dalam memperbaiki keadaan kelas menengah di Indonesia. Menurutnya, dalam sepuluh tahun terakhir, jumlah kelas menengah di Indonesia tidak menunjukkan perkembangan yang signifikan.

Baca Juga: Profil Thomas Lembong yang Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Impor Gula

Ia menyebutkan bahwa salah satu indikator dari kondisi ini terlihat dari data penurunan penjualan sepeda motor. Selain itu, pertumbuhan pembelian mobil dan barang elektronik juga mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Thomas Lembong. <b>(Instagram)</b> Thomas Lembong. (Instagram)

Untuk diketahui, Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan Tom Lembong sebagai salah satu tersangka dalam kasus korupsi impor gula yang terjadi pada tahun 2015-2016.

Tom Lembong diduga menerbitkan izin impor gula pada saat produksi gula domestik melimpah atau surplus. Pada waktu itu, dalam rapat koordinasi antar kementerian, disepakati bahwa produksi gula dalam negeri berada dalam keadaan surplus, sehingga tidak diperlukan impor.

Baca JugaPenampakan Thomas Lembong Pakai Rompi Pink saat Dibawa ke Rutan Kejari

Izin impor gula kristal mentah yang dikeluarkan oleh Tom Lembong tercatat sebanyak 105.000 ton. Izin ini diberikan kepada perusahaan swasta yang akan memproses gula tersebut menjadi gula kristal putih.

x|close