Litewater, Air Paling Murni di Dunia Seharga Rp3 Juta per Kemasan Ada di Paris Fashion Week

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Okt 2025, 15:21
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Air dalam kemasan ditumpahkan ke gelas. ANTARA/HO-Pixabay. Ilustrasi - Air dalam kemasan ditumpahkan ke gelas. ANTARA/HO-Pixabay. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta – Litewater, sebuah merek air minum premium yang dijual dengan harga sekitar 225 dolar AS atau lebih dari Rp3 juta per kemasan, turut disajikan dalam ajang mode bergengsi Paris Fashion Week.

Mengutip laporan New York Post, Jumat, 17 Oktober 2025, air minum tersebut diklaim sebagai “deuterium-depleted water” (DDW) dan disebut oleh produsennya sebagai air paling murni di dunia.

Direktur Kedokteran Kuliner di Fakultas Kedokteran Universitas Yale sekaligus dokter perawatan primer, Nate Wood, menjelaskan bahwa konsep air deuterium-depleted secara teori mengacu pada air dengan kadar deuterium yang rendah.

Deuterium merupakan unsur alami yang terdapat di setiap air yang dikonsumsi manusia. Namun, produk seperti Litewater mengklaim bahwa mereka berhasil mengurangi kandungan deuterium ini untuk menghasilkan air yang lebih “murni” dan memiliki potensi manfaat kesehatan tertentu.

Baca Juga: Pasang Lebih Dari 46.000 Sambungan Rumah, PAM JAYA Raih Rekor MURI Pemasangan Instalasi Air Minum Sambungan Rumah Tangga Terbanyak

Meski begitu, menurut Wood, hingga kini belum ada cukup bukti ilmiah yang membuktikan adanya risiko kesehatan dari mengonsumsi air biasa dalam jangka panjang.

“Misalnya, studi-studi sebelumnya pernah ada orang yang minum sekitar 70 mililiter air deuterium setiap hari selama tujuh minggu atau lebih. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda bahaya atau efek racun dari minum air tersebut selama periode penelitian ini,” kata Wood.

Ia juga menambahkan bahwa untuk mengonsumsi air deuterium dalam jumlah yang setara dengan peserta penelitian tersebut, seseorang perlu meminum hampir 125 galon air biasa per hari.

Laporan itu menyebutkan bahwa air minum biasa mengandung sedikit deuterium, sekitar 0,015 gram dalam setiap 100 mililiter air.

Baca Juga: 3 Depot Air Minum Isi Ulang Tak Berizin di Jakarta Selatan Disegel

Wood menegaskan, sejauh ini tidak ada manfaat terbukti dari meminum air dengan kadar deuterium rendah. Bahkan, ia menyebut para ilmuwan belum mengetahui berapa banyak deuterium yang bisa menimbulkan efek berbahaya, jika memang hal itu ada.

Meskipun dibanderol mahal, Litewater bukanlah air minum dengan harga tertinggi di dunia.
Produk “Acqua di Cristallo Tributo a Modigliani” masih memegang rekor, dengan satu botol berukuran 750 mililiter pernah dilelang seharga 60.000 dolar AS (sekitar Rp995 juta) pada tahun 2010.

Botol air tersebut dilapisi emas 24 karat, sementara air di dalamnya diklaim merupakan campuran dari mata air alami di Fiji dan Prancis serta air dari gletser Islandia.

Selain itu, ada pula air minum mewah lain seperti Kona Nigari yang dijual seharga 402 dolar AS (sekitar Rp6,6 juta) untuk ukuran 750 mililiter. Air ini diklaim bersumber dari arus laut dalam di dekat pantai Hawaii.

(Sumber: Antara)

  

x|close