Operasi Alat Vital Sedang Tren di Korea Selatan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Agu 2025, 09:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
ilustrasi penis ilustrasi penis (Istimewa)

Ntvnews.id, Seoul - Di Korea Selatan, minat terhadap prosedur pembesaran penis terus meningkat. Beragam teknik mulai dari metode "sunflower" hingga transfer lemak (fat grafting) semakin populer di kalangan pria yang ingin meningkatkan rasa percaya diri dan kepuasan seksual.

Meski demikian, para pakar medis mengingatkan bahwa operasi semacam ini tetap mengandung risiko kesehatan yang perlu diperhatikan.

Salah satu metode yang banyak diminati adalah prosedur "Sunflower" atau dikenal juga sebagai "T-Ring Surgery", yakni pemasangan implan silikon berbentuk manik atau cincin di bawah kulit kepala penis. Tujuannya adalah untuk menambah ketebalan penis dan memberikan rangsangan tambahan saat berhubungan seksual.

Baca Juga: Buat Tato di Penis, Seorang Pria Alami Ereksi Permanen

Lim, seorang karyawan berusia 30 tahun, mengaku sempat terkejut mengetahui pacarnya menjalani prosedur ini.

“Awalnya saya kaget, tapi ternyata hasilnya menyenangkan,” ungkapnya kepada The Korea Herald, Jumat, 1 Agustus 2025.

Sementara itu, Ha (35 tahun) menyatakan bahwa operasi semacam ini cukup lazim di lingkungan militer tempat ia pernah bertugas.

"Banyak rekan saya yang juga melakukannya, dan pasangan mereka pun merasa puas," ujarnya.

Biaya operasi dasar untuk prosedur ini diperkirakan mulai dari 500 ribu won (sekitar Rp6,4 juta), tergantung dari jenis dan kompleksitas tambahan prosedur yang dipilih.

Namun, tidak semua pengalaman berakhir menyenangkan. Kim Min-jae (nama samaran), seorang mahasiswa berusia 25 tahun, memutuskan menjalani operasi setelah membaca percakapan mantan kekasihnya di media sosial yang mempermalukan ukuran alat kelaminnya. Kim memilih prosedur transfer lemak dari paha ke batang penis, yang berhasil menambah diameter sekitar 1 hingga 1,5 cm.

“Saat sadar dari anestesi rasanya sangat menyakitkan, tapi kini saya merasa jauh lebih percaya diri,” katanya.

Baca Juga: Penyanyi Dihukum Mati Usai Terseret Kasus Penistaan Agama

Menurut Dr. Lee Haeng-nam, seorang ahli urologi, prosedur transfer lemak cukup aman karena menggunakan jaringan tubuh sendiri, sehingga meminimalkan risiko alergi.

“Sekitar 80 persen pasien memilih teknik ini, dan tingkat kepuasannya cukup tinggi,” jelasnya.

Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Aesthetic Plastic Surgery menyebutkan bahwa tingkat kepuasan pasien bisa mencapai 92 persen, dengan rata-rata peningkatan diameter mencapai 2,3 cm.

Meski begitu, American Urological Association mengeluarkan peringatan terkait berbagai teknik pembesaran penis yang dinilai berisiko tinggi dan belum terbukti efektif. Risiko tersebut meliputi suntikan lemak yang gagal, pemotongan ligamen yang berbahaya, hingga komplikasi serius lainnya.

Seorang pria anonim membagikan kisahnya secara online setelah menjalani operasi menggunakan bahan pengganti kulit (dermal substitute). Ia mengeluarkan biaya sekitar 4–5 juta won (Rp51–64 juta) namun harus mengalami nyeri hebat dan akhirnya implan harus diangkat akibat infeksi.

“Padahal ukuran saya masih tergolong normal, tapi saya tetap menjalani operasi. Hasilnya? Sakit luar biasa dan peningkatannya pun minim. Jadi, pertimbangkan matang-matang sebelum mengambil keputusan,” tulisnya.

Meski tekanan sosial terkait ukuran penis masih kuat di Korea Selatan, para ahli menekankan pentingnya keputusan medis yang didasarkan pada informasi yang akurat serta konsultasi dengan profesional.

“Bukan soal besar atau kecilnya ukuran, tapi soal keamanan dan kesehatan jangka panjang,” kata Dr. Lee.

x|close