Biaya Pemulihan Bencana di Sumatera Diprediksi Capai RpRp70 Triliun

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Des 2025, 15:38
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Proses evakuasi korban bencana alam di Sumatera Utara. ANTARA/HO-Pusdalops Sumut Proses evakuasi korban bencana alam di Sumatera Utara. ANTARA/HO-Pusdalops Sumut (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan biaya rekonstruksi penanganan bencana di Sumatera berkisar Rp50-Rp70 triliun.

"Jadi kalau bencana itu angkanya itu antara Rp50-Rp70 triliun biaya rekonstruksi. Ini kan kemungkinan bisa lebih tinggi karena ini tiga provinsi (Sumatera Barat/Sumbar, Sumatera Utara/Sumut, dan Aceh), dan sampai sekarang masih hujan deras terus. Jadi, masih ada kemungkinan ada masalah logistik lagi," ucapnya dalam Bincang Bareng BCA - Proyeksi Ekonomi 2026, Senin 15 Desember 2025.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera pada kuartal III-2025 sebesar 4,9 persen dengan rincian di daerah terdampak bencana yaitu Aceh 4,5 persen, Sumbar 3,4 persen, dan Sumut 4,6 persen.

Menurutnya pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera pada kuartal I-2026 diprediksi masih rendah seiring jalur logistik banyak yang terputus di tiga daerah terdampak bencana, sehingga produksi takkan optimal.

Baca juga: Infografik: Perbaikan Jalan dan Jembatan di Daerah Bencana Sumatera

Baca juga: Pegadaian Bergerak Cepat Salurkan Bantuan Darurat untuk Bencana di Sumatra

Namun, mulai kuartal II-2026, diharapkan akan tergenjot oleh karena adanya rekonstruksi dari pemerintah.

Dalam kesempatan tersebut, David menyampaikan pula bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) nasional berpotensi turun 0,32 persen akibat bencana Sumatera dengan pertimbangan efek konsumsi.

Menurut olahan dan data internal tim riset ekonomi BCA, efek bencana alam Sumatera menurunkan belanja masyarakat Sumbar 25,53 persen atau Rp3,8 triliun, 22,31 persen atau Rp11,8 triliun di Sumut, dan 23,92 persen atau Rp2,8 triliun di Aceh.

Dengan asumsi belanja masyarakat terus terpuruk hingga Desember 2025, serta belanja Aceh mengalami tren serupa, maka diperhitungkan bahwa efek konsumsi pasca bencana berpotensi menurunkan 0,31 persen atau Rp18,58 triliun PDB nominal nasional pada kuartal IV-2025.

“Penurunan PDB bisa terjadi akibat konsumsi yang menurun, produksi yang menurun, dan sebagainya,” tandasnya. (Sumber:Antara)

x|close