Pertamina Masih Tunggu Restu untuk Penggabungan 3 Anak Perusahaan Hilir

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Nov 2025, 16:50
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Kapal AHTS Transko Moloko milik PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), anak usaha PT Pertamina International Shipping (PIS), mengawal kapal penumpang legendaris milik PT Pelni, KMP Umsini, dari Makassar menuju galangan PT PAL Indonesia, di Surabaya, Jatim. ANTARA/HO-PT Pertamina International Shipping (PIS) Ilustrasi - Kapal AHTS Transko Moloko milik PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), anak usaha PT Pertamina International Shipping (PIS), mengawal kapal penumpang legendaris milik PT Pelni, KMP Umsini, dari Makassar menuju galangan PT PAL Indonesia, di Surabaya, Jatim. ANTARA/HO-PT Pertamina International Shipping (PIS) (Antara)

Ntvnews.id, Surabaya, Jawa Timur - PT Pertamina (Persero) menyampaikan bahwa proses penggabungan tiga subholding bisnis hilir masih menunggu persetujuan para pemangku kepentingan. Tiga anak usaha yang akan diintegrasikan tersebut adalah PT Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), dan PT Pertamina International Shipping (PIS).

“Seluruh tahapan masih menunggu persetujuan para pemangku kepentingan. Kami memastikan proses berjalan dengan hati-hati dan sesuai prinsip tata kelola,” terang Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina, Agung Wicaksono, dalam keterangan resmi yang diterima di Surabaya, Rabu, 26 November 2025.

Ia menambahkan bahwa perkembangan rencana integrasi subholding hilir Pertamina menjadi salah satu informasi yang paling ditunggu investor. Menurut Agung, penyatuan Subholding Commercial & Trading, Refinery & Petrochemical, serta Integrated Marine Logistics dibentuk untuk mendukung efisiensi end-to-end bisnis hilir, mempercepat pengambilan keputusan, dan meningkatkan daya saing produk.

“Kami yakin integrasi ini juga akan memperkokoh rantai pasok energi nasional,” ucapnya.

Baca Juga: Penggabungan 3 Anak Perusahaan Pertamina Ditargetkan Tuntas pada 2026

Di tengah proses transformasi dan pemenuhan ketahanan energi, Agung menegaskan bahwa Pertamina tetap menjaga komitmen terhadap prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Berdasarkan laporan terbaru Sustainalytics, Pertamina tercatat menduduki peringkat pertama pada kategori Integrated Oil & Gas Sub-industri dengan skor 23,5 atau masuk kelompok medium risk.

Rencana penggabungan tiga anak usaha tersebut sebelumnya diproyeksikan selesai pada 2026. Agung menjelaskan bahwa proses streamlining atau penyederhanaan operasional merupakan arahan Presiden Prabowo Subianto sebagai bagian dari strategi menuju swasembada energi sekaligus mengurangi kompleksitas operasional.

Baca Juga: Pertamina Tinjau Kemungkinan Penggabungan Pelita Air dengan Garuda Indonesia

Program streamlining dinilai penting untuk memperkuat fokus Pertamina pada bisnis inti, mencakup bidang minyak dan gas, pengolahan serta distribusi energi, hingga pengembangan energi baru terbarukan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing perusahaan dan mempercepat proses pengambilan keputusan.

Selain itu, perseroan juga tengah menjalankan proses konsolidasi terhadap empat sektor bisnis Pertamina yang berada di bawah naungan Danantara. Keempat sektor tersebut meliputi:

• Sektor kesehatan melalui Pertamina Bina Medika IHC,
• Sektor perhotelan melalui PT Patrajasa yang mengelola sembilan hotel,
• Sektor layanan penerbangan melalui Pelita Air Service (PAS), dan
• Sektor asuransi.

(Sumber: Antara) 

x|close