Shell: Pembahasan Terkait Pasokan BBM dari Pertamina Sudah Masuk Tahap Akhir

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Nov 2025, 14:48
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Arsip foto - Petugas SPBU membersihkan mesin pengisian BBM sembari menunggu datangnya pasokan BBM di SPBU Shell, Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Kamis 18 September 2025. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/sgd Arsip foto - Petugas SPBU membersihkan mesin pengisian BBM sembari menunggu datangnya pasokan BBM di SPBU Shell, Jalan Margonda Raya, Depok, Jawa Barat, Kamis 18 September 2025. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/sgd (Antara)

Ntvnews.id, Surabaya - President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia, Ingrid Siburian, membenarkan bahwa proses pembahasan antarbisnis (business to business/B2B) terkait pembelian bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina telah mencapai tahapan akhir.

“Shell Indonesia ingin menginformasikan bahwa saat ini pembahasan B2B terkait pasokan impor base fuel dari Pertamina Patra Niaga memasuki tahap akhir,” ujar Ingrid saat dihubungi ANTARA dari Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 26 November 2025.

Pernyataan tersebut sekaligus menegaskan informasi yang sebelumnya disampaikan Kementerian ESDM mengenai kesepakatan Shell untuk mengambil pasokan base fuel dari Pertamina Patra Niaga. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan bahwa Shell akan membeli satu kargo base fuel dari perusahaan tersebut.

“Untuk Shell ini sudah terdapat kesepakatan dengan Pertamina. Jadi tanggal 24 atau 25 (November) ini sudah sampai di tempat titik serah yang disepakati antara Pertamina dengan Shell,” kata Yuliot di Jakarta, Selasa 25 November 2025.

Baca Juga: Shell Sepakat Beli 100 Ribu Barel BBM Murni dari Pertamina

Yuliot menambahkan bahwa setelah kargo tiba di Indonesia, Shell akan melakukan penjemputan dan mendistribusikannya ke SPBU. Tambahan pasokan ini diperkirakan mampu menopang ketersediaan stok hingga penghujung 2025, sembari menunggu keputusan mengenai alokasi impor selanjutnya.

Kesepakatan ini juga merupakan tindak lanjut atas arahan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang meminta Pertamina mendukung badan usaha swasta yang stok impornya telah habis.

Sebelumnya, kelangkaan BBM di sejumlah SPBU swasta seperti Shell, BP, dan Vivo muncul sejak pertengahan Agustus hingga Oktober 2025 akibat habisnya kuota impor. Sejumlah pengelola SPBU swasta kini telah menjalin kerja sama pasokan dengan Pertamina, termasuk AKR, BP, dan VIVO.

Pada tahap pertama, Pertamina telah menyalurkan pasokan 100 ribu barel minyak untuk BP dan AKR, serta tambahan 100 ribu barel minyak untuk Vivo. Sementara itu, ExxonMobil belum mengajukan permohonan karena masih memiliki ketersediaan stok. 

(Sumber : Antara)

Tags

x|close