Ntvnews.id, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) atau Bank BJB mencatat penurunan pada kinerja keuangannya sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025.
Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp790,68 miliar hingga akhir September 2025.
Berdasarkan laporan keuangan dari keterbukaan informasi BEI dikutip Kamis 6 November 2025, capaian ini merosot 32 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,16 triliun.
Penurunan laba tersebut terjadi di tengah meningkatnya beban operasional.
Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi Bank BJB, KPK Panggil Pengawas PT Wahana Semesta Bandung Ekspres
Beban operasional lainnya naik 18,3 persen menjadi Rp5,89 triliun, dari Rp4,97 triliun pada September 2024.
Kondisi ini membuat laba operasional bank daerah terbesar di Indonesia ini turun 6,2 persen menjadi Rp1,38 triliun dari sebelumnya Rp1,47 triliun.
Adapun total aset BJBR per 30 September 2025 mencapai Rp215,87 triliun, turun 1,86 persen dari Rp219,96 triliun pada akhir Desember 2024.
Sementara total liabilitas tercatat Rp184,36 triliun, dan ekuitas meningkat menjadi Rp20,60 triliun dari sebelumnya Rp19,64 triliun.
Baca juga: KPK Telusuri Aliran Dana Bank BJB ke Istri Ridwan Kamil
Kredit yang diberikan juga mengalami penurunan, dari Rp135,22 triliun per akhir 2024 menjadi Rp130,89 triliun per September 2025, atau turun 3,2 persen.
Adapun dana pihak ketiga (DPK) yang terdiri atas simpanan nasabah mencapai Rp148,27 triliun, naik tipis dari Rp142,61 triliun pada akhir tahun lalu.
Bank BJB (Bank BJB)