Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Indonesia dan Brasil sepakat memperkuat kerja sama dalam pengembangan energi terbarukan, khususnya bahan bakar nabati berbasis etanol yang ramah lingkungan.
Dalam keterangan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2025, Bahlil menjelaskan bahwa nota kesepahaman kerja sama itu telah ditandatangani kedua negara dengan disaksikan Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Istana Merdeka, Kamis, 23 Oktober 2025.
"Kerja sama ini salah satunya mendorong pengembangan energi baru terbarukan, terutama pembaruan dari sektor bensin," ujar Bahlil.
Menurutnya, Brasil telah berhasil menerapkan kebijakan pencampuran etanol dalam bahan bakar bensin hingga mencapai E30 secara nasional, bahkan di beberapa negara bagian sudah menggunakan E100 atau etanol murni tanpa campuran bensin. Indonesia, lanjut Bahlil, berkomitmen mengikuti langkah tersebut dengan menargetkan penerapan campuran etanol E10 pada tahun 2027–2028, dan berlanjut ke tahap E20 di masa mendatang.
Baca Juga: Bahlil Minta Sayap Partai Golkar Cabut Laporan Pembuat Meme
Inisiatif ini, kata Bahlil, tidak hanya bertujuan menghasilkan energi yang lebih bersih, tetapi juga untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil. Ia mencontohkan kesuksesan Indonesia dalam program biodiesel berbasis minyak sawit, dari B10 hingga B40, sebagai inspirasi penerapan etanol di sektor bensin.
"Kalau di biodiesel itu, CPO yang dipakai, maka di bensin Itu adalah etanol, di mana etanol ini sumbernya dari jagung kemudian dari singkong, kemudian dari tebu," jelasnya.
Selain menjadi upaya transisi energi bersih, pengembangan etanol juga diharapkan mendorong peningkatan pendapatan petani sekaligus memperkuat hilirisasi sektor perkebunan.
"Karena ini pasti akan terjadi di daerah-daerah, tidak terjadi di Jakarta. Supaya kita mengurangi impor, pendapatan rakyat dapat. Kemudian, polusi pun bisa kita turunkan dengan kualitas minyak yang baik," ujar Bahlil.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (NTVnews.id)