Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa Indonesia kini menempati posisi pertama dunia dalam sektor busana muslim atau modest fashion.
“Secara sektoral dalam penilaian ekosistem halal, dari enam sektoral untuk Indonesia, Indonesia menjadi negara paling unggul untuk modest fashion,” ujar Agus di Jakarta, Senin.
Agus menjelaskan bahwa Indonesia berhasil melampaui Malaysia, Italia, Turki, dan Singapura dalam kategori busana muslim.
Berdasarkan laporan State of Global Islamic Economy Report (SGIER) 2024–2025, Indonesia berada di peringkat ketiga secara keseluruhan dalam pengembangan ekosistem industri halal, di bawah Malaysia dan Arab Saudi.
Meski demikian, kata Agus, skor Indonesia meningkat hingga 19,8 poin, sedangkan Malaysia yang tetap di posisi pertama justru mengalami penurunan skor sebesar 28,1 poin.
Baca Juga: Kemenperin Gaet BP2MI Dorong Pelindungan dan Pemberdayaan Pekerja Migran Sektor Industri
Penilaian SGIER tersebut mencakup berbagai komponen, seperti keuangan, regulasi halal, kesadaran masyarakat, aspek sosial, hingga inovasi.
“Modest fashion kita berada di peringkat pertama dengan skor 106,5, farmasi dan kosmetik halal peringkat kedua dengan skor 85,8, dan makanan halal kita masih pada peringkat keempat dengan skor 76,78. Masih banyak sekali yang bisa kita lakukan, kita kerja dan kita perbaiki untuk melihat potensi dari ekonomi halal yang begitu besar,” jelas Agus.
Selain busana muslim, sektor makanan halal Indonesia kini berada di posisi keempat dunia, setelah Malaysia, Singapura, dan Uni Emirat Arab. Adapun farmasi dan kosmetik halal menempati peringkat kedua, di bawah Malaysia.
Pasar industri halal global terus tumbuh pesat. Pada 2023, konsumsi masyarakat Muslim di enam sektor ekonomi syariah mencapai 2,43 triliun dolar AS, dan diprediksi meningkat menjadi 3,36 triliun dolar AS pada 2028.
Baca Juga: Menperin: Tarif Impor Tinggi Trump Bertujuan Pulihkan Sektor Manufaktur AS
Potensi domestik juga dinilai sangat besar. Konsumsi rumah tangga Indonesia pada semester II tahun 2025 tercatat mencapai Rp3.226,1 triliun, didukung oleh jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia, yakni sekitar 245,97 juta jiwa.
Kinerja industri halal nasional pun terus menunjukkan peningkatan. Saat ini terdapat 140.944 perusahaan industri halal di Indonesia, yang sebagian besar berasal dari sektor makanan halal (130.111 industri), disusul minuman halal (10.383 industri), serta farmasi dan obat-obatan (1.633 industri).
Selain itu, investasi di sektor industri halal dan keuangan syariah pada periode 2023–2024 tercatat mencapai 5,8 miliar dolar AS, di mana Indonesia menjadi penerima investasi terbesar dengan total 1,6 miliar dolar AS.
Sementara itu, ekspor produk halal Indonesia ke negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada 2023 mencapai 12,33 miliar dolar AS, menempatkan Indonesia di peringkat kesembilan dunia. Sedangkan impor dari negara-negara OKI pada periode yang sama tercatat sebesar 29,64 miliar dolar AS.
(Sumber : Antara)