Menkeu Purbaya Ogah Danai Pendirian Family Office: Kalau DEN Bisa Sendiri, Ya Bangun Sendiri

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Okt 2025, 22:14
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengaku tidak mau ikut campur membiayai proyek family office di Pulau Bali yang digagas oleh Dewan Ekonomi Nasional atau DEN. Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengaku tidak mau ikut campur membiayai proyek family office di Pulau Bali yang digagas oleh Dewan Ekonomi Nasional atau DEN. (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengaku tidak mau ikut campur membiayai proyek family office di Pulau Bali yang digagas oleh Dewan Ekonomi Nasional atau DEN.

Purbaya mengaku sudah mendengar lama isu sejak lama terkait pembentukan family office. Namun, ia memastikan tidak akan mendukung rencana itu dengan APBN.

"Saya sudah dengar lama isu itu, tapi biar saja. Kalau DEN bisa bangun sendiri, ya bangun sendiri. Saya anggarannya enggak akan dialihkan ke sana," ucap Purbaya di Jakarta, Senin 13 Oktober 2025.

Lebih lanjut, Purbaya mengaku tidak terlalu mengerti konsep family office yang tengah digodok pemerintah. 

Baca juga: Disentil Menkeu Purbaya, BTN Optimistis Dana Rp25 Triliun Bakal Terserap Habis

Menurutnya sejauh ini hanya mengetahui gagasan tersebut dari paparan Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan.

"Saya belum terlalu ngerti konsepnya, walaupun Pak Ketua DEN sering bicara, tapi saya belum pernah lihat apa sih konsepnya, jadi saya nggak bisa jawab," pungkasnya.

Gagasan mengenai Family Office pertama kali disampaikan Luhut saat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) dalam Kabinet Indonesia Maju di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Wacana tersebut ia sampaikan kepada para delegasi World Water Forum (WWF) ke-10 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, pada pertengahan Mei 2024.

Pada Juli 2024, Luhut mengungkapkan bahwa beberapa konglomerat asing sudah menunjukkan minat untuk mendaftar dalam program Family Office, yang memungkinkan keluarga kaya menginvestasikan dana mereka di Bali.

Baca juga: Menkeu Purbaya Sidak ke Pelabuhan Tanjung Priok, Cek Langsung Jalur Hijau

Menurutnya, tim yang menangani program tersebut sudah mulai bekerja dan merencanakan kunjungan ke negara-negara atau wilayah administratif khusus yang telah menerapkan konsep serupa, seperti Uni Emirat Arab, Hong Kong, dan Singapura.

Tujuan kunjungan tersebut adalah untuk mempelajari cara pengelolaan dana oleh orang kaya dan menjadikannya sebagai salah satu referensi dalam mengembangkan konsep investasi tersebut.

x|close