Ntvnews.id, Bogor - IPB University menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang meraih status hijau (normal variation) dalam Indeks Risiko Integritas Penelitian (Research Integrity Risk Index / RI²).
RI² merupakan metrik komposit pertama di dunia yang dikembangkan oleh Profesor Lokman Meho dari American University of Beirut untuk mengidentifikasi tingkat risiko integritas publikasi ilmiah suatu institusi.
Indeks ini menilai sejauh mana lembaga pendidikan tinggi menjaga kualitas dan etika dalam publikasi ilmiah, sebagai alternatif terhadap sistem pemeringkatan konvensional yang umumnya hanya menekankan produktivitas riset.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Pengembangan Agromaritim IPB University, Prof Ernan Rustiadi menyampaikan, dari total 2.000 perguruan tinggi yang dinilai per Agustus 2025, terdapat 20 perguruan tinggi di Indonesia yang masuk daftar.
"IPB University menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang berstatus normal variation,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu 5 Oktober 2025.
Baca juga: Yayasan Inklusi Pelita Bangsa (YIPB) dan Grab-OVO Perkuat Keamanan MBG
Lebih lanjut, Prof Ernan menjelaskan, RI² versi 2025 merupakan fase penilaian kedua dari indeks ini, setelah pertama kali diluncurkan pada Juli 2024.
Pada versi penilaian terbaru ini jumlah universitas yang dinilai dan metodologinya diperbarui. Pertama, jumlah perguruan tinggi yang dinilai meningkat dari 1.500 menjadi 2.000 universitas.
Di Indonesia, jumlah kampus yang masuk dalam pemeringkatan bertambah dari 13 menjadi 20 kampus, yakni universitas yang memiliki minimal 1.250 publikasi terindeks Scopus atau Web of Science (WoS).
Kedua, jumlah indikator penilaian bertambah dari dua menjadi tiga indikator, dengan menambahkan indikator self-citation (sitasi diri) di samping dua metrik sebelumnya, yaitu jumlah publikasi yang diretraksi (ditarik dari penerbitan) dan jjumlah artikel pada urnal yang dihentikan (discontinued/delisted) dari basis data Scopus dan WoS.
Kemudian, hasil perhitungan RI² diklasifikasikan ke dalam lima kategori warna yang menggambarkan tingkat risiko integritas penelitian, mulai dari yang paling tinggi hingga paling rendah.
Adapun Red Flag (Merah): anomali ekstrem, menunjukkan risiko integritas yang bersifat sistemik. Kemudian High Risk (Oranye): penyimpangan signifikan dari norma global.
Lalu Watch List (Kuning): risiko cukup tinggi, muncul kekhawatiran atas integritas, Normal Variation (Hijau): dalam batas variasi global yang normal dan Low Risk (Putih): sangat patuh terhadap norma integritas penerbitan.
Baca juga: Mahasiswi IPB Babak Belur Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti di Simalungun
Capaian IPB University yang kini berstatus Normal Variation (Hijau) adalah salah satu indikasi integritas sivitas akademika yang tinggi dalam menjaga etika dan integritas ilmiah. Meski demikian, Prof Ernan menegaskan tantangan masih besar.
“Civitas IPB University perlu terus meningkatkan integritas ilmiah dan literasi publikasi internasional untuk menghindari kesengajaan, ketidaksengajaan, maupun ketidaktahuan terkait etika publikasi ilmiah global,” pesannya.