Mendag Pastikan Beras Premium Sudah Tersedia di Sebagian Besar Ritel

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Sep 2025, 13:21
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso singgung soal ketersediaan beras premium di ritel moderen dalam kunjungannya ke Pasar Nyanggelan, Denpasar, Bali, Selasa 9/9/2025. Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso singgung soal ketersediaan beras premium di ritel moderen dalam kunjungannya ke Pasar Nyanggelan, Denpasar, Bali, Selasa 9/9/2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan bahwa pasokan beras premium kini sudah masuk ke sebagian besar ritel modern.

Pernyataan itu disampaikan setelah ia melakukan peninjauan harga dan ketersediaan bahan pokok di Pasar Nyanggelan, Desa Adat Panjer, Denpasar, Bali, Selasa, sebagai respons atas kelangkaan beras premium yang masih dirasakan masyarakat, khususnya di Bali.

“Seperti di ritel moderen ya jadi kami sudah koordinasi, memang ada beberapa belum, tapi kami kemarin beberapa kali komunikasi dengan ritel dan bisa kami sampaikan bahwa sebagian besar sudah terisi beras-beras premium,” kata Mendag lagi.

Baca Juga: Mentan dan Mendagri Kawal Operasi Pasar Besar-Besaran, Harga Beras Mulai Terkendali

Meski demikian, ia mendapati bahwa sebagian besar konsumen lebih banyak membeli beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) karena harganya yang lebih murah dibanding beras premium.

“Kalau untuk minimarket (ritel moderen) itu rata-rata konsumennya lebih suka yang SPHP. Dan SPHP sudah penuh (stoknya) di minimarket,” ujarnya pula.

Budi menambahkan, kondisi ini membuat pemerintah perlu melakukan intervensi harga terhadap beras SPHP. Hal itu mengingat harga yang beredar di pasaran saat ini masih lebih rendah dari harga acuan.

“Ya makanya kami ada intervensi, kan beras normal tadi seharusnya dijual Rp62.500 per 5 kilogram, tapi dijual malah cuma Rp60.000,” kata dia.

Baca Juga: Kemendag Catat Transaksi UMKM Rp1,49 Triliun hingga Agustus 2025

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali, Asinaga Budiman, mengonfirmasi bahwa beras premium memang sudah kembali beredar usai kelangkaan akibat maraknya kasus beras oplosan. Namun, menurutnya harga dari produsen yang sudah melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) menjadi kendala utama.

“Betul beras premium ada, (merek) Putri Sejati, Topi Koki, Ratu, Kleneng dan lain-lain, tapi kondisi harganya (ritel membeli) sudah di atas HET,” kata Budiman.

Ia menambahkan, aturan dari satgas pangan yang mewajibkan ritel menjual beras premium tidak lebih dari HET menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku usaha.

“Kami di ritel moderen tidak berani jual, karena harga dari pabrik sudah lebih dari HET, ritel tidak berani ambil risiko jika kami jual di atas HET,” ujar Ketua Aprindo Bali itu pula.

(Sumber: Antara)

x|close