Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menegaskan pihaknya siap berkoordinasi dengan TikTok untuk menindaklanjuti aspirasi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terkait permintaan pengaktifan kembali fitur "LIVE" yang sempat dihentikan.
Nezar menyebut pemerintah memahami keresahan para pelaku UMKM yang kini terbiasa berjualan digital dan mengalami kesulitan tanpa adanya fitur tersebut, setelah TikTok menonaktifkannya selama tiga hari terakhir akibat temuan konten provokatif terkait aksi demonstrasi.
"Kita akan coba bangun komunikasi dan kita juga memahami bahwa ada dampak terhadap UMKM dan kegiatan-kegiatan masyarakat yang menggunakan fitur LIVE," ujar Nezar saat ditemui wartawan di DPR RI, Selasa, 2 September 2025.
Baca Juga: DPR Fokuskan Pembahasan RUU Perampasan Aset
Fitur "LIVE" atau siaran langsung TikTok di Indonesia dinonaktifkan sejak Sabtu malam, 30 September 2025, secara sukarela oleh platform. Kebijakan ini diambil sebagai langkah pengamanan tambahan, mengingat banyaknya konten demonstrasi dan aksi massa yang disiarkan pengguna dalam sepekan terakhir.
Menurut Nezar, TikTok menangguhkan fitur tersebut karena ditemukan adanya konten provokatif yang tidak sesuai dengan panduan komunitas. Meski begitu, keputusan penonaktifan ini ternyata berdampak pada UMKM yang mengandalkan "LIVE" untuk berjualan dan kini khawatir terhadap kelangsungan pendapatan mereka.
Nezar menegaskan, keputusan mengaktifkan kembali fitur "LIVE" sepenuhnya ada pada TikTok yang masih memantau perkembangan konten bermuatan negatif di tengah maraknya aspirasi masyarakat melalui platform tersebut. Namun, pihaknya tetap berupaya membangun koordinasi agar aspirasi UMKM bisa ditampung.
"Nanti kita coba kolaborasi, kita coba koordinasi dengan TikTok terkait dengan ini. Kita mencatat dan memahami semua keresahan yang muncul tentang matinya fitur ini," ucap Nezar.
Baca Juga: Kompolnas Sebut Ada Potensi Unsur Pidana dalam Kasus Rantis Brimob Tabrak Ojol
Sambil menunggu koordinasi lebih lanjut, Nezar mengajak UMKM untuk memanfaatkan fitur TikTok lain sebagai sarana promosi. Ia menekankan bahwa fitur-fitur alternatif masih dapat dioptimalkan untuk menjaga penjualan dan keberlangsungan perekonomian UMKM.
"Jangan lupa bahwa ada fitur-fitur lain juga di TikTok yang masih aktif. Jadi untuk kegiatan UMKM bisa juga menggunakan fitur-fitur yang selama ini juga dipakai untuk berjualan," kata Nezar.
(Sumber: Antara)