Seluruh Gerbang Tol yang Dibakar Beroperasi Normal Pekan Depan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Sep 2025, 13:17
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Petugas Jasa Marga membersihkan Gerbang Tol Pejompongan yang terdampak demo di Jakarta, Selasa (2/9/2025). Petugas Jasa Marga membersihkan Gerbang Tol Pejompongan yang terdampak demo di Jakarta, Selasa (2/9/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Direktur Utama PT Jasa Marga, Rivan Achmad Purwantono, mengungkapkan bahwa seluruh gerbang tol ditargetkan dapat beroperasi kembali secara normal pada pekan depan, tepatnya pada hari Rabu, 10 September.

“Tanggal 10 (Rabu, 10 September 2025), seluruh GTO (gerbang tol otomatis) berfungsi, jadi kembali normal,” kata Rivan saat melakukan peninjauan di Gerbang Tol Pejompongan, Jakarta, Selasa.

Secara keseluruhan, ada tujuh gerbang tol yang terdampak akibat rangkaian unjuk rasa di Jakarta pekan lalu. Gerbang-gerbang tol tersebut adalah GT Slipi 1, GT Slipi 2, GT Pejompongan, GT Senayan, GT Semanggi 1, GT Semanggi 2, dan GT Kuningan 1.

Di antara gerbang-gerbang tersebut, GT Pejompongan mengalami kerusakan yang cukup parah.

Rivan mencatat kerugian yang dialami Jasa Marga mencapai sekitar Rp80 miliar. Saat ini, proses pemulihan yang tengah dilakukan meliputi pembersihan puing-puing bekas pembakaran.

Ia menjelaskan, “Pada Rabu, 10 September 2025 nanti, yang dimaksud beroperasi adalah sudah bisa digunakan oleh masyarakat, meskipun secara tampilan fisik belum kembali seperti semula.”

Beberapa gerbang tol bahkan sudah mulai dapat digunakan sejak Senin, 7 September 2025 dengan bantuan mobile reader.

“Perbaikan fisik masih membutuhkan waktu. Yang paling penting terkait kondisi fisik saat ini adalah tidak mengganggu keselamatan pengguna jalan,” ujar Rivan.

Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menawarkan bantuan pendanaan kepada Jasa Marga untuk memperbaiki gerbang tol dan fasilitas lain yang terdampak unjuk rasa.

Namun, Rivan menyatakan bahwa perbaikan tersebut akan ditanggung sepenuhnya oleh Jasa Marga tanpa menggunakan dana pemerintah.

“Tiga kali saya tawarkan kepada Pak Dirut Jasa Marga. Tapi beliau punya uang cukup untuk merehab dirinya sendiri,” kata Dody.

Sebelumnya, Dody menyebut total kerugian akibat rangkaian unjuk rasa di seluruh Indonesia mencapai sekitar Rp900 miliar, dengan kerugian terbesar terjadi di Jawa Timur.

Kerusuhan ini terjadi setelah gelombang unjuk rasa besar-besaran berlangsung di berbagai kota di Indonesia pasca meninggalnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online, pada Kamis, 28 Agustus 2025.

Presiden Prabowo Subianto mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan percaya pada pemerintah.

Di beberapa daerah seperti Jakarta, Jawa Timur, dan Makassar, aksi unjuk rasa sempat disertai pembakaran fasilitas umum, termasuk gerbang tol, halte, gedung pemerintahan, serta bangunan cagar budaya.

Sumber: ANTARA

x|close