Ntvnews.id, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat modal asing senilai Rp11,30 triliun keluar dari pasar keuangan domestik pada 21 sampai 24 Juli 2025.
"Berdasarkan data transaksi 21–24 Juli 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp11,30 triliun," ucap Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan resminya, dikutip Senin 28 Juli 2025.
Adapun dana asing keluar berasal dari Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), sedangkan aliran masuk berasal dari Saham dan Surat Berharga Negara (SBN).
"Terdiri dari beli neto sebesar Rp0,10 triliun di pasar saham dan Rp2,10 triliun di pasar SBN, serta jual neto sebesar Rp13,50 triliun di SRBI," lanjutnya.
Baca juga: Wamen Investasi Puji Kejeniusan Prabowo, Tarif AS Turun Jadi 19% dan Indonesia Siap Panen Investasi
Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 24 Juli 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp59,52 triliun di pasar SBN, serta jual neto sebesar Rp58,92 triliun di pasar saham dan Rp60,19 triliun di SRBI.
Hingga Kamis 24 Juli 2025, level yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun turun ke 6,50 persen.
Kemudian yield surat utang Amerika Serikat atau US Treasury Note 10 tahun turun ke 4,396 persen.
Premi CDS Indonesia 5 tahun per 24 Juli 2025 sebesar 70,90 bps, turun dibanding dengan 18 Juli 2025 sebesar 72,51 bps.
Baca juga: Danantara Disebut Sudah Tunjuk BUMN Holding Investasi
Nilai tukar rupiah pada Jumat pagi 25 Juli 2025 dibuka pada level (bid) Rp16.315 per dolar AS, sedangkan pada penutupan Kamis, 24 Juli 2025 sebesar Rp16.280 per dolar AS.
"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," tandasnya.