Ini Faktor-faktor yang Berpotensi Memicu Masalah dan Kebakaran pada Mobil Listrik

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Des 2025, 16:00
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Pengisian daya baterai mobil listrik. (ANTARA/Shutterstock) Ilustrasi - Pengisian daya baterai mobil listrik. (ANTARA/Shutterstock) (Antara)

Ntvnews.id, Bali - CEO VinFast Indonesia Kariyanto Hardjosoemarto memaparkan sejumlah faktor yang dapat menjadi pemicu masalah pada mobil listrik hingga berpotensi menyebabkan kebakaran.

Hal tersebut disampaikan Kariyanto kepada awak media di Bali pada Sabtu malam, 20 Desember 2025, menyusul peristiwa kebakaran yang diduga dipicu oleh masalah mobil listrik di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Kamis malam, 18 Desember 2025.

Kebakaran yang menelan korban jiwa itu diduga bermula dari gangguan kelistrikan saat proses pengisian daya mobil listrik. Kondisi tersebut memicu ledakan dan munculnya api pada kendaraan, yang kemudian diduga menyambar kaleng berisi thinner dan cat yang berada di sekitar mobil.

“Itu ada thinner, ada apa segala macem, terus dia masuk di ruangan yang sempit ya,” kata Kariyanto ketika menjelaskan faktor-faktor yang dapat memicu kebakaran tersebut.

“Tempatnya sempit, terus kita enggak pernah tahu yang memasang soket ini siapa, charger-nya, apakah bersertifikat, atau main ngakal-ngakalin. Karena, begitu charging ini jalan kan high voltage,” katanya.

Baca Juga: Era Baru Mobil Listrik Global: Indonesia Agresif, Asia Tenggara-China-Amerika Latin Salip Eropa dan AS

Ia menjelaskan, faktor kondisi soket dan perangkat pengisi daya memiliki peran penting dalam keselamatan kendaraan listrik. Menurutnya, penggunaan perangkat yang tidak sesuai standar dapat menyebabkan baterai mobil listrik mengalami panas berlebih hingga berisiko menimbulkan ledakan.

Jika permasalahan tersebut terjadi di ruang yang sempit, lanjut Kariyanto, proses pendinginan akan semakin terhambat sehingga risiko kebakaran menjadi lebih besar.

Dalam kasus kebakaran di Penjaringan, ia juga menilai kondisi bangunan turut memperparah situasi dan menyulitkan proses evakuasi ketika kebakaran terjadi.

“Rumah-rumah yang ruko ya, atasnya bertingkat kan, masuknya dari bawah, garasi jadi gudang, terus atasnya dikasih teralis. Enggak bisa keluar, dan keluarnya mungkin hanya ada pintu bawah, api sudah besar. Nah, situasi ini sering enggak disadari sama orang awam,” ia menjelaskan.

Kariyanto menekankan pentingnya pemilik kendaraan untuk memahami karakteristik mobil listrik yang berbeda dengan kendaraan bermesin pembakaran internal.

“Mobil listrik gimana pun juga kan teknologi belum matang. Kalau mobil bensin lebih dari 100 tahun perkembangan teknologi,” katanya.

Baca Juga: Kolaborasi Mobil Anak Bangsa dengan Solarky dan Fortuna Ventura, Wujudkan Mobil Listrik Tenaga Surya Pertama di Indonesia

(Sumber: Antara) 

x|close