Era Baru Mobil Listrik Global: Indonesia Agresif, Asia Tenggara-China-Amerika Latin Salip Eropa dan AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Des 2025, 13:27
thumbnail-author
Adiantoro
Penulis & Editor
Bagikan
Ilustrasi. Kendaraan listrik. (Foto: Istimewa via Hippopx) Ilustrasi. Kendaraan listrik. (Foto: Istimewa via Hippopx)

Ntvnews.id, Jakarta - Selama puluhan tahun, Amerika Serikat (AS) dan Eropa dikenal sebagai pemimpin industri otomotif dunia. Namun pada 2025, peta kekuatan global berubah drastis. 

Mobil listrik (electric vehicle/EV) kini tidak lagi identik dengan negara maju atau barang mewah. Justru, negara-negara berkembang di Asia Tenggara dan Amerika Latin tampil sebagai motor utama adopsi kendaraan listrik dunia.

Melansir ArenaEV, Minggu (21/12/2025), data terbaru menunjukkan lonjakan signifikan. Pada 2019, hanya empat negara yang mencatat penjualan mobil listrik di atas 10% dari total penjualan mobil baru. 

Tahun 2025, jumlah itu melonjak menjadi 39 negara, dengan sepertiganya berasal dari luar Eropa. Ini menandai pergeseran besar dalam industri otomotif global.

China masih menjadi raksasa kendaraan listrik. Tahun ini, untuk pertama kalinya, lebih dari 50% mobil baru yang terjual di China adalah mobil listrik. 

Namun, kejutan datang dari negara-negara tetangganya. Vietnam mencatat pangsa pasar kendaraan listrik hampir 40% pada 2025, naik dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. 

Angka ini melampaui rata-rata Uni Eropa (UE) yang berada di 26% dan mendekati Inggris di 33%. Thailand pun mencetak tonggak sejarah dengan 20% penjualan mobil barunya kini berbasis listrik.

Sumber: Ember Energy. (Foto: Istimewa via ArenaEV) Sumber: Ember Energy. (Foto: Istimewa via ArenaEV)

Di Vietnam, VinFast VF 3 muncul sebagai mobil terlaris nasional. Mini SUV ini dirancang khusus untuk mobilitas perkotaan, dengan panjang 3,19 meter, lebar 1,68 meter, dan tinggi 1,62 meter. 

Meski ringkas, mobil ini mampu menampung empat penumpang dan memiliki ground clearance 191 mm. Ditenagai baterai 18,64 kWh, VinFast VF 3 mampu menempuh jarak hingga 210 km sekali isi daya, dengan pengisian cepat dari 10% ke 70% hanya 36 menit. 

Di sejumlah pasar, harganya diperkirakan mulai dari €17.000, menjadikannya pilihan terjangkau bagi masyarakat luas.

Sejumlah negara memanfaatkan kendaraan listrik bukan hanya untuk transportasi, tetapi juga demi efisiensi ekonomi dan kualitas udara. Ethiopia, misalnya, telah melarang impor mobil berbahan bakar bensin sepenuhnya. 

Baca Juga: Pemasok Baterai Lithium China Naikkan Harga hingga 15 Persen, Berpotensi Dongkrak Harga Kendaraan Listrik

Dengan pasokan listrik berbasis tenaga air, mobil listrik kini mencakup 60% penjualan kendaraan baru di negara tersebut. Nepal bahkan mencatat angka lebih tinggi, yakni 76%.

Indonesia juga bergerak agresif. Pangsa penjualan mobil listrik nasional mencapai 15% pada 2025, melampaui Amerika Serikat (AS) yang berada di kisaran 7,3%. 

Pemerintah Indonesia memberikan insentif dan keringanan pajak bagi produsen global seperti CATL dan BYD untuk membangun pabrik baterai dan kendaraan listrik di dalam negeri.

Sumber: Ember Energy. (Foto: Istimewa via ArenaEV) Sumber: Ember Energy. (Foto: Istimewa via ArenaEV)

Amerika Latin tak ketinggalan dalam perlombaan kendaraan listrik global. Uruguay mencatat pangsa pasar mobil listrik sebesar 27%, sementara Kosta Rika mencapai 17%. Bahkan Brasil dan Meksiko kini menjual persentase kendaraan listrik lebih tinggi dibanding Jepang. 

Di Brasil, kendaraan listrik mampu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil hingga 90% karena pasokan listriknya berasal dari sumber energi bersih. Model terjangkau seperti BYD Dolphin Mini, dikenal juga sebagai Seagull atau Surf, berperan besar dalam transisi ini. 

Di Brasil, mobil tersebut dijual sekitar R$115.800 atau setara €19.600, dengan baterai 38 kWh dan jarak tempuh sekitar 280 km.

Sementara beberapa negara seperti Amerika Serikat mulai mengurangi insentif pajak untuk kendaraan listrik, sebagian besar dunia justru melaju kencang. Antara Januari hingga Oktober 2025, satu dari empat mobil yang terjual secara global adalah mobil listrik. 

Transformasi ini tidak hanya mengubah industri otomotif, tetapi juga membuka jutaan lapangan kerja baru. Di Vietnam saja, sektor kendaraan listrik diperkirakan dapat menciptakan hingga 6,5 juta lapangan kerja pada 2050.

Era mesin bensin perlahan memudar. Kepemimpinan baru dalam revolusi kendaraan listrik kini muncul dari wilayah yang beberapa tahun lalu belum diperhitungkan, menandai babak baru dalam sejarah otomotif dunia.

x|close