Gekrafs Dorong Lahirnya Subsektor Ke-18: Ekonomi Kreatif Berbasis Modifikasi Otomotif

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Nov 2025, 09:35
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Adiantoro
Editor
Bagikan
 Kawendra Lukistian dalam acara puncak Perayaan Hari Ekonomi Kreatif Nasional di Kantor Gubernur Jawa Tengah yang dihadiri oleh pelaku ekonomi kreatif tanah air. Kawendra Lukistian dalam acara puncak Perayaan Hari Ekonomi Kreatif Nasional di Kantor Gubernur Jawa Tengah yang dihadiri oleh pelaku ekonomi kreatif tanah air.

Ntvnews.id, Jakarta - Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) resmi menggagas subsektor baru dalam industri ekonomi kreatif Indonesia, yakni Ekonomi Kreatif Berbasis Modifikasi Otomotif.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya Gekrafs memperluas ekosistem kreatif nasional dengan mengakui kreativitas anak muda di bidang otomotif sebagai kekuatan ekonomi baru.

Ketua Umum Gekrafs, Kawendra Lukistian, menyampaikan hal tersebut dalam acara puncak Perayaan Hari Ekonomi Kreatif Nasional yang digelar di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Jumat 31 Oktober 2025.

Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif Yovie Widianto, Wali Kota Solo Respati Ardi, serta tuan rumah Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.

Menurut Kawendra, dunia modifikasi otomotif di Indonesia memiliki potensi besar dan layak mendapat pengakuan resmi sebagai bagian dari industri ekonomi kreatif.

“Modifikasi otomotif bukan sekadar hobi, tetapi merupakan ekspresi seni, teknologi, dan inovasi yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Banyak anak muda Indonesia yang mampu mengubah kendaraan menjadi karya berkarakter dan bernilai,” ujarnya.

Baca Juga: Kementerian Ekraf Gelar Bootcamp Fesyen IDE.IND 2025, Daftar Sebelum Akhir Oktober

Ia menjelaskan bahwa Gekrafs kini tengah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Ekonomi Kreatif, komunitas otomotif, dan industri aftermarket untuk menyusun peta jalan serta standar pengembangan subsektor ini.

“Harapannya, para talenta modifikasi tidak hanya berhenti di kontes, tetapi juga bisa membangun usaha, menciptakan lapangan kerja, bahkan menembus pasar ekspor,” tambah Kawendra.

Lebih jauh, ia menegaskan bahwa Indonesia harus dikenal dunia bukan sekadar sebagai konsumen otomotif, melainkan sebagai creative maker nation - bangsa yang menciptakan inovasi dan gaya dengan tangan sendiri.

Subsektor ini, kata Kawendra, juga memiliki keterkaitan erat dengan bidang desain produk, seni visual, teknologi digital, hingga pariwisata berbasis gaya hidup.

“Anak muda Indonesia luar biasa. Dengan kreativitas dan inovasi, mereka bisa menjadikan garasi sebagai studio, bengkel sebagai laboratorium ide. Gekrafs akan terus menjadi rumah besar bagi mereka,” tutur Kawendra menutup sambutannya.

Hari Ekonomi Kreatif Nasional diperingati setiap tabggal 24 Oktober, menjadi momentum untuk merayakan semangat inovasi dan kolaborasi para pelaku kreatif Indonesia. Hari Ekonomi Kreatif Nasional diperingati setiap tabggal 24 Oktober, menjadi momentum untuk merayakan semangat inovasi dan kolaborasi para pelaku kreatif Indonesia.

Peringatan Hari Ekonomi Kreatif Nasional sendiri jatuh pada 24 Oktober dan menjadi momentum untuk merayakan semangat inovasi serta kolaborasi para pelaku kreatif di Tanah Air. Tahun ini, Gekrafs berkolaborasi dengan Bank BRI melalui program ‘BRI x Gekrafs Belanja Kreatif Nasional’, yang menargetkan transaksi senilai Rp50 miliar di 20 wilayah Indonesia selama rangkaian acara Oktober Kreasi, Bulan Ekonomi Kreatif.

Sebagai informasi, Gekrafs (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional) merupakan organisasi yang menaungi dan memperjuangkan kepentingan pelaku ekonomi kreatif di Indonesia. Berdiri atas inisiatif para praktisi industri kreatif, Gekrafs berkomitmen memperkuat ekosistem nasional, membuka peluang usaha, dan menciptakan lapangan kerja di berbagai daerah.

 (Sumber : Antara)

x|close