Gurun Sahara Jadi Arena Persiapan Julian Johan Hadapi Dakar Rally 2026

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Agu 2025, 09:15
thumbnail-author
Adiantoro
Penulis
thumbnail-author
Editor
Bagikan
Pereli Indonesia Julian Johan. (Foto: Istimewa) Pereli Indonesia Julian Johan. (Foto: Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Pereli Indonesia Julian Johan, yang tengah mempersiapkan diri untuk berlaga di ajang bergengsi Dakar Rally 2026, kini mengumumkan rencana latihan intensif di Gurun Sahara, Afrika Utara, bersama tim asal Prancis, Compagnie Saharienne. 

Latihan ini dijadwalkan berlangsung pada September 2025, sebagai bagian dari persiapannya menghadapi kerasnya medan reli Dakar di Arab Saudi.

Latihan ini akan menjadi lanjutan dari rangkaian persiapan Jeje, sapaan akrab Julian Johan, mengingat Dakar Rally akan lebih berat dari Asia Cross Country Rally (AXCR) yang pernah dilakoninya pada 2023 dan 2024. 

Sebelumnya dia menjajal medan pasir di Pasir Gumuk, Yogyakarta, pada awal Agustus lalu. 

"Jadi kalau kemarin yang di Gumuk Pasir (Yogyakarta) itu latihan pertama. Sebenarnya pada saat latihan kemarin, lokasi itu adalah yang paling menyerupai dengan padang pasir, karena di Indonesia enggak ada yang seperti itu, jadi kita fokuskan latihan di Gumuk Pasir," ujar Jeje.

Di sana, Jeje berlatih menggunakan Toyota Fortuner pinjaman dari PT Toyota Astra Motor (TAM), dengan hanya sedikit modifikasi, yakni penggantian ban ke tipe MT untuk adaptasi di medan pasir.

Pereli Indonesia Julian Johan berlatih menggunakan Toyota Fortuner pinjaman dari PT Toyota Astra Motor (TAM). (Foto: Istimewa) Pereli Indonesia Julian Johan berlatih menggunakan Toyota Fortuner pinjaman dari PT Toyota Astra Motor (TAM). (Foto: Istimewa)

"Mereka (PT TAM) juga menjadi salah satu sponsor saya. Mobilnya pun belum ada modifikasi apa-apa, hanya mengganti ban dengan jenis MT agar bisa lebih maksimal latihannya," sambungnya.

Sesi latihan berikutnya di Sahara akan menjadi momen penting karena untuk pertama kalinya Jeje akan menggunakan mobil yang akan dipakainya saat kompetisi sesungguhnya, yaitu SUV Toyota Land Cruiser 100. 

Mobil ini disediakan oleh tim Prancis yang juga akan mendukung Jeje selama kejuaraan berlangsung.

Dia menjelaskan, menyewa kendaraan langsung dari tim berpengalaman Dakar merupakan langkah strategis, baik dari sisi teknis maupun efisiensi biaya. Selain kendaraan, paket sewa juga mencakup dukungan mekanik, truk logistik, dan tim support lengkap.

"Pada saat latihan berikutnya akan kita lakukan di Gurun Sahara di Afrika. Itu baru pakai mobil yang akan digunakan balap di Dakar nantinya. Jadi nanti yang latihan di awal September itu sudah menggunakan mobil balap itu dan mobilnya adalah Toyota Land Cruiser seri 100 yang mana disiapkannya juga dari Perancis," imbuhnya.

Pereli Indonesia Julian Johan. (Foto: Istimewa) Pereli Indonesia Julian Johan. (Foto: Istimewa)

"Kenapa tidak bawa mobil dari Indonesia? Karena balik lagi terlalu besar risikonya untuk kita di sini yang awam belum pernah ikut Dakar. Belum tahu persis spesifikasinya harus bangun seperti apa, biayanya akan terlalu lebih mahal lagi jadi lebih baik sewa di satu workshop yang memang sudah langganan ikut Dakar dan sewanya itu sudah include dengan truck support, mekanik, dan tim supportnya," tambah Jeje.

Selain itu, Jeje juga akan didampingi oleh co-driver asal Prancis, Mathieu Monplaisi, yang sudah berpengalaman dalam Dakar Rally. Pemilihan ini dilakukan untuk meminimalkan risiko navigasi yang bisa terjadi, terutama dalam membaca road book di tengah gurun yang menantang.

"Co-driver-nya akan berpasangan dengan co-driver berpengalaman dari Prancis. Jadi memang untuk Dakar ini akhirnya saya memutuskan co-driver-nya dengan orang yang memang sudah pengalaman untuk lebih meminimalisir, misalnya ada risiko-risiko seperti hilang atau tersesat di gurun pasir atau yang lain-lainnya. Namanya Mathieu Monplaisi, dia juga memiliki pengalaman di Dakar ini," ungkap Jeje.

Selama sesi latihan di Sahara nanti, Jeje akan fokus pada beberapa aspek penting, seperti adaptasi dengan mobil setir kiri, pengaturan kendaraan untuk medan gurun, serta teknik menyetir di pasir yang sangat berbeda dibanding trek biasa. 

Tak kalah penting, dia juga akan mendalami navigasi, keterampilan krusial dalam ajang reli ekstrem seperti Dakar. Dengan berbagai persiapan ini, Julian Johan semakin mantap menatap Dakar Rally 2026 sebagai panggung besar dalam karier reli lintas alamnya.

x|close